Bacaan I: Kis 9:31-42 "Jemaat dibangun, dan jumlahnya makin bertambah besar, oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus."
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:12-13.14-15.16-17; Ul: 1Kor 10:lh.16 "Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku?"
Bait Pengantar Injil: lih. Yoh 6:63b.68b "Perkataan-perkataan-Mu adalah roh dan hidup. Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."
Bacaan Injil: Yoh 6:60-69 "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:12-13.14-15.16-17; Ul: 1Kor 10:lh.16 "Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku?"
Bait Pengantar Injil: lih. Yoh 6:63b.68b "Perkataan-perkataan-Mu adalah roh dan hidup. Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."
Bacaan Injil: Yoh 6:60-69 "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau silakan klik tautan ini
Diocese of SiouxFall
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan pengingat yang telah Tuhan sampaikan kepada kita melalui bagian-bagian Kitab Suci yang baru saja kita baca, saat Ia berbicara di hadapan orang-orang yang mendengarkan ajaran-ajaran-Nya, dan mendengar bagaimana Ia menyebut diri-Nya sebagai Roti Hidup dan bahwa daging-Nya adalah makanan sejati dan Darah-Nya adalah minuman sejati.
Tentu saja, orang-orang yang tidak memahami kebenaran di balik perkataan-Nya menolak untuk percaya kepada-Nya dan meragukan-Nya, dengan mengatakan seperti yang disebutkan dalam bagian Injil kita hari ini, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Namun, Tuhan berbicara dengan tegas tentang kebenaran yang telah Ia bawa ke dunia ini, tanpa ragu-ragu dan tanpa menahan apa pun atau mengubah perkataan-Nya. Dan banyak orang yang dulu mengikuti-Nya, meninggalkan-Nya.
Dalam bacaan pertama hari ini, dari Kisah Para Rasul, kita mendengar tentang karya Santo Petrus, yang pergi ke kota Yope untuk mengunjungi jemaat beriman di sana, dan melakukan hal yang mustahil, membuat orang lumpuh dapat berjalan lagi, dengan kuasa dan wewenang yang telah diberikan Tuhan kepadanya dan para Rasul lainnya. Dan di kemudian hari, ia juga membangkitkan Tabita, seorang murid Tuhan Yesus yang taat yang telah meninggal, kembali hidup.
Sekali lagi, dalam apa yang telah dilakukan Santo Petrus, kita telah mendengar dan menyaksikan hal-hal yang mustahil, dan bahkan dalam pemikiran kita di zaman modern ini pun masih mustahil, namun, Tuhan melalui hamba-hamba-Nya melakukan apa yang dianggap mustahil dan menjadikannya mungkin. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa apa yang mustahil dan tampaknya bodoh bagi kita umat manusia, bukanlah di luar kemampuan dan kuasa Tuhan untuk melakukannya, dan sesungguhnya, Ia menunjukkan kepada kita semua bahwa segala sesuatu mungkin bagi-Nya.
Akan ada saat-saat ketika kita benar-benar akan menghadapi tantangan untuk tetap setia pada iman kita di tengah-tengah pertentangan dan penolakan dari semua orang yang menolak untuk percaya pada kebenaran Tuhan, ketika orang-orang menolak untuk percaya pada inti iman kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang adalah Anak Allah dan yang telah datang ke tengah-tengah kita, untuk menderita, disalibkan, dan mati di kayu Salib, sehingga melalui penyaliban-Nya, Ia dapat menyelamatkan kita semua dari hukuman dan kematian kekal.
Dan ada juga orang-orang yang menyangkal kebenaran tentang Kehadiran Nyata dalam Ekaristi, inti iman kita. Sama seperti orang-orang pada zaman Yesus, mereka menolak untuk percaya bahwa Ekaristi benar-benar Tubuh dan Darah Tuhan yang Mulia, meskipun Ia telah memberikan anugerah kasih yang sempurna kepada kita, dengan mempersembahkan dan mengorbankan diri-Nya di Altar Salib, kita akan memiliki bagian dalam kemuliaan-Nya yang kekal, dan menerima kehidupan baru yang penuh kasih karunia dari-Nya.
Semoga Tuhan senantiasa menyertai kita, dan semoga Dia terus membimbing kita dalam perjalanan hidup kita, sekarang dan selamanya. Semoga kita semua semakin dekat dengan-Nya, setiap hari dalam hidup kita. Dan semakin berkomitmen kepada-Nya mulai sekarang. Amin.
Tentu saja, orang-orang yang tidak memahami kebenaran di balik perkataan-Nya menolak untuk percaya kepada-Nya dan meragukan-Nya, dengan mengatakan seperti yang disebutkan dalam bagian Injil kita hari ini, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Namun, Tuhan berbicara dengan tegas tentang kebenaran yang telah Ia bawa ke dunia ini, tanpa ragu-ragu dan tanpa menahan apa pun atau mengubah perkataan-Nya. Dan banyak orang yang dulu mengikuti-Nya, meninggalkan-Nya.
Dalam bacaan pertama hari ini, dari Kisah Para Rasul, kita mendengar tentang karya Santo Petrus, yang pergi ke kota Yope untuk mengunjungi jemaat beriman di sana, dan melakukan hal yang mustahil, membuat orang lumpuh dapat berjalan lagi, dengan kuasa dan wewenang yang telah diberikan Tuhan kepadanya dan para Rasul lainnya. Dan di kemudian hari, ia juga membangkitkan Tabita, seorang murid Tuhan Yesus yang taat yang telah meninggal, kembali hidup.
Sekali lagi, dalam apa yang telah dilakukan Santo Petrus, kita telah mendengar dan menyaksikan hal-hal yang mustahil, dan bahkan dalam pemikiran kita di zaman modern ini pun masih mustahil, namun, Tuhan melalui hamba-hamba-Nya melakukan apa yang dianggap mustahil dan menjadikannya mungkin. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa apa yang mustahil dan tampaknya bodoh bagi kita umat manusia, bukanlah di luar kemampuan dan kuasa Tuhan untuk melakukannya, dan sesungguhnya, Ia menunjukkan kepada kita semua bahwa segala sesuatu mungkin bagi-Nya.
Akan ada saat-saat ketika kita benar-benar akan menghadapi tantangan untuk tetap setia pada iman kita di tengah-tengah pertentangan dan penolakan dari semua orang yang menolak untuk percaya pada kebenaran Tuhan, ketika orang-orang menolak untuk percaya pada inti iman kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang adalah Anak Allah dan yang telah datang ke tengah-tengah kita, untuk menderita, disalibkan, dan mati di kayu Salib, sehingga melalui penyaliban-Nya, Ia dapat menyelamatkan kita semua dari hukuman dan kematian kekal.
Dan ada juga orang-orang yang menyangkal kebenaran tentang Kehadiran Nyata dalam Ekaristi, inti iman kita. Sama seperti orang-orang pada zaman Yesus, mereka menolak untuk percaya bahwa Ekaristi benar-benar Tubuh dan Darah Tuhan yang Mulia, meskipun Ia telah memberikan anugerah kasih yang sempurna kepada kita, dengan mempersembahkan dan mengorbankan diri-Nya di Altar Salib, kita akan memiliki bagian dalam kemuliaan-Nya yang kekal, dan menerima kehidupan baru yang penuh kasih karunia dari-Nya.
Semoga Tuhan senantiasa menyertai kita, dan semoga Dia terus membimbing kita dalam perjalanan hidup kita, sekarang dan selamanya. Semoga kita semua semakin dekat dengan-Nya, setiap hari dalam hidup kita. Dan semakin berkomitmen kepada-Nya mulai sekarang. Amin.
Baca juga: Mengenal lebih dalam Paus Leo XIV, Paus Pertama dari Amerika Serikat @IndonesianPapist
Paus Leo XIV, Uskup Roma ke-267 @IndonesianPapist
