| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Juni 05, 2025

Jumat, 06 Juni 2025 Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari Kedelapan)

 
Bacaan I: 25:13-21 "Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
      
Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a "Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga."

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:26 "Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."

Bacaan Injil: Yoh 21:15-19 "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
 
warna liturgi putih
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini  
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
 
Credit: PaoloGaetano/istock.com
 
 
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan Sabda Tuhan yang mengingatkan kita akan Sabda Tuhan yang memanggil kita untuk melayani-Nya dan mengikuti-Nya sebaik mungkin. Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini memanggil Santo Petrus, Rasul-Nya, tepat setelah Ia menampakkan diri kepada para pengikut-Nya di danau Galilea. Dan pada kesempatan itu, Tuhan Yesus memanggilPetrus untuk memperbarui komitmen dan kasih yang ia miliki bagi-Nya. Untuk menghargai dan memahami dengan jelas apa arti dari semua ini, kita perlu memahami konteks dan simbolisme yang dibuat oleh tiga pertanyaan Tuhan Yesus kepada Petrus. Sebelumnya, Petrus telah menyangkal Tuhan tiga kali pada saat Tuhan Yesus dikhianati oleh Yudas Iskariot dan ditangkap. Dan Petrus sangat menyesal telah melakukan itu, meninggalkan Tuhan dan Gurunya bahkan pada saat penderitaan-Nya yang paling besar. Namun jauh di dalam hatinya, Petrus masih memiliki cinta dan dedikasi yang besar kepada Tuhan, dan hari ini, Tuhan Yesus menunjukkan kepada Petrus bagaimana Ia mengetahui cinta dan komitmen yang dimiliki Petrus untuk-Nya, dan menunjukkan kepada Rasul-Nya bagaimana Ia tidak hanya mengampuni Petrus, tetapi pada kenyataannya, mempercayakan kepadanya seluruh kawanan domba-Nya, seluruh Gereja dan umat beriman yang sekarang telah ditempatkan di bawah bimbingan dan perlindungan para Rasul di bawah kepemimpinan Santo Petrus.

Santo Petrus telah dipanggil untuk menjadi gembala kawanan domba dalam gambar Gembala Baik yang satu dan sejati, Tuhan Yesus sendiri. Dan ia melaksanakan tugas dan tanggung jawab itu dengan semua komitmen dan dedikasi, menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan, menghabiskan tahun demi tahun untuk mewartakan Injil kepada orang-orang di banyak tempat, mengerahkan upaya terbaiknya untuk melaksanakan misi yang telah dipercayakan Tuhan Yesus kepadanya dan para Rasul lainnya.

Dalam bacaan pertama hari ini, kita mendengar nasib seorang Rasul lain yang akan menderita penderitaan terakhir demi Tuhan, yaitu Rasul Santo Paulus, yang mengajukan permohonan kepada gubernur Yudea agar diadili atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya oleh penguasa Yahudi oleh Kaisar Romawi sendiri, karena ia membela haknya sebagai warga negara Romawi untuk diadili oleh Kaisar.

Santo Paulus juga telah banyak mengabdikan dirinya untuk melayani Tuhan, menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mewartakan firman Tuhan di antara orang-orang, dan menghadapi bahaya dan tantangan di sepanjang jalan selama pelayanannya. Meskipun semua kesulitan yang harus ia tanggung, Santo Paulus tetap menanggungnya karena iman dan kasihnya yang besar kepada Tuhan yang memungkinkannya untuk bertahan melalui semua penganiayaan dan penderitaan itu.

Dan kita juga harus memahami dan menyadari bagaimana Santo Paulus, seperti Santo Petrus, juga diampuni dan dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi gembala-Nya bagi kawanan domba yang telah Ia percayakan kepada mereka. Santo Paulus dulunya adalah musuh besar Gereja dan umat beriman, yang memburu semua orang Kristen yang dapat dikumpulkan dan ditangkapnya, dan merupakan musuh bebuyutan Tuhan Yesus, hingga saat Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya dan Santo Paulus berpaling dari masa lalunya yang penuh dosa.

Melalui teladan yang ditunjukkan oleh kedua Rasul ini, kita semua juga dipanggil untuk mempersembahkan diri kita kepada Tuhan dengan cara yang sama seperti mereka yang telah memberikan segalanya demi Tuhan. Apakah kita mampu mempersembahkan diri kita dengan cara yang sama seperti yang telah mereka lakukan dalam hidup mereka? Marilah kita semua merenungkan hal ini dan lebih berdedikasi mulai sekarang, untuk melayani Tuhan dan mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, menjadi orang Kristen yang baik dan teladan dalam segala hal.

Semoga Tuhan selalu memberkati kita dan semoga Dia menjadi pembimbing kita, sehingga dalam segala hal yang kita katakan dan lakukan, kita akan selalu membawa kemuliaan yang lebih besar bagi Tuhan, dan agar kita dapat benar-benar mencintai-Nya, setiap hari dalam hidup kita. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.