| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Agustus 26, 2025

Rabu, 27 Agustus 2025 Peringatan Wajib St. Monika

 
Bacaan I: 1Tes 2:9-13 "Sambil bekerja siang malam kami memberitakan Injil Allah kepada kalian."

Mazmur Tanggapan: Mzm 139:7-8, 9-10, 11-12ab; Ul: 1 "Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku."

Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5 "Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus."

Bacaan Injil: Mat 23:27-32 "Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi."
 
warna liturgi putih
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini 
 

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini Gereja memperingati Santa Monika, yang dikenal sebagai ibu dari Santo Agustinus dari Hippo, seorang Bapa Gereja yang agung. Ia lahir di Tagaste, Afrika Utara, pada tahun 332 M. Santa Monika dikenang karena imannya yang mendalam dan doanya yang tak henti-hentinya. Ia tak pernah menyerah pada keluarganya, terutama putranya.

Ia menghadapi banyak tantangan dalam hidupnya. Ia menikah dengan seorang suami pagan bernama Patricius, yang seringkali bersikap tidak baik. Meskipun demikian, ia tetap sabar dan baik hati, selalu berdoa untuk pertobatannya. Doa-doanya akhirnya terkabul, dan ia menjadi seorang Kristen.

Putranya, Agustinus, juga menyimpang dari iman. Ia menjalani kehidupan yang liar dan mengikuti keyakinan yang salah. Monika tak pernah berhenti mendoakannya. Ia meneteskan banyak air mata atas pilihan-pilihan putranya. Ia mengikutinya ke Italia, di mana ia akhirnya kembali kepada Tuhan. Agustinus menjadi salah satu santo dan pujangga gereja terbesar di Gereja.

Kisahnya menunjukkan kekuatan kasih dan doa seorang ibu. Ia adalah teladan iman dan ketekunan. Banyak orang berpaling kepadanya ketika mendoakan anggota keluarga yang telah kehilangan arah.  
 
Melalui pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika dan ajaran Yesus, kita dipanggil untuk merenungkan pentingnya Kitab Suci, pentingnya kemurnian batin, dan kepastian keadilan Allah.  
 
Sabda Tuhan pada hari ini mengingatkan kita bahwa Allah menghendaki iman kita jujur ​​dan hidup. Bacaan-bacaan menunjukkan bahwa mengikuti Yesus lebih dari sekadar terlihat baik di luar. Ini tentang hidup dengan cara yang menyenangkan Allah dari hati.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus berbicara tentang bekerja keras untuk mewartakan Injil. Ia bersyukur bahwa mereka menerima pesan itu sebagai firman Allah. Ini menunjukkan sukacita yang datang ketika orang-orang menerima kebenaran dan hidup di dalamnya. Rasul Paulus memuji jemaat di Tesalonika karena menerima khotbahnya sebagai pesan Allah yang sejati. Tindakan iman ini penting karena menunjukkan pengakuan mereka akan otoritas Kitab Suci. Kitab Suci bukan sekadar kumpulan teks kuno; melainkan firman Allah yang diberikan kepada kita sebagai bimbingan dan pengajaran.
 
Yesus memperingatkan para pemimpin pada zaman-Nya tentang berpura-pura kudus sambil menyembunyikan dosa. Ia memberi tahu mereka bahwa menghormati para nabi berarti lebih dari sekadar membangun makam mereka. Itu berarti hidup dalam ketaatan kepada Allah sekarang. Sabda ini mengundang kita untuk memeriksa hati kita sendiri dan memastikan tindakan kita sesuai dengan iman kita.
 
Kritik Yesus terhadap para pemimpin agama merupakan pengingat bahwa kekudusan sejati bukanlah tentang terlihat baik di luar. Melainkan tentang menjadi baik di dalam. Tindakan kita hendaknya mencerminkan hati yang murni dan niat yang tulus, alih-alih hanya berusaha terlihat benar di hadapan orang lain.

Kebenaran sejati berasal dari hati yang selaras dengan kehendak Allah. Ini berarti jujur, baik hati, dan rendah hati, bukan hanya ketika orang lain memperhatikan, tetapi selalu. Ini melibatkan upaya untuk menyenangkan Tuhan daripada mencari persetujuan manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita mungkin menganggap remeh kesabaran Tuhan. Kita mungkin menunda perubahan atau bertobat, karena berpikir kita punya banyak waktu. Sabda Tuhan hari ini mendorong kita untuk tidak menunggu, tetapi bertindak sekarang, memilih untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
 
Oleh karena itu, saat kita merenungkan bacaan Kitab Suci hari ini, marilah kita semua memikirkan hidup kita sendiri, apakah kita sudah benar-benar aktif dalam menghidupi iman kita dan mengabdikan diri kepada Tuhan, tidak hanya dengan kata-kata belaka, tetapi juga melalui tindakan dan perbuatan. Marilah kita semua mulai sekarang, menghidupi iman kita dengan sungguh-sungguh.  
 
 Tuhan, bantulah kami untuk menghargai Firman-Mu dan mencari kemurnian sejati di dalam hati kami. Bimbinglah kami untuk hidup dengan jujur ​​dan berintegritas, selalu menyadari kesabaran-Mu yang penuh kasih dan penghakiman-Mu yang adil. Semoga hidup kami mencerminkan kebenaran dan kasih-Mu dalam segala hal yang kami lakukan. Amin.
 

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.