| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Oktober 14, 2025

Rabu, 15 Oktober 2025 Peringatan Wajib St. Teresia dari Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja

 

Bacaan I: Rom 2:1-11 "Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya."
       

Mazmur Tanggapan: Mzm 62:2-3.6-7.9 "Tuhan, Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya."

Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 "Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku."

Bacaan Injil: Luk 11:42-46 "Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."
   
     warna liturgi putih
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Foto oleh form PxHere
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,  Dalam bacaan pertama Roma 2:1-11, di dalamnya, Rasul Paulus melanjutkan pesannya tentang bagaimana seharusnya seseorang menjalani hidup sebagai seorang Kristen, yaitu sebagai murid Kristus, Juruselamat semua orang. Rasul Paulus telah mengingatkan umat beriman di Roma bahwa Ia diutus untuk seluruh umat manusia, terlepas dari apakah seseorang itu orang Yahudi, atau non-Yahudi. Mereka semua sama-sama dikasihi oleh Allah dan semua memiliki kesempatan yang sama untuk keselamatan dan hidup kekal, karena kita semua diciptakan oleh Allah karena kasih, dan Dia mengasihi kita semua tanpa kecuali, bahkan kepada orang-orang berdosa yang paling besar sekalipun. Dia telah memberi kita semua banyak kesempatan untuk kembali kepada-Nya dan berdamai dengan-Nya, selalu siap mengampuni dosa-dosa kita.

Ini juga merupakan pengingat penting bagi kita masing-masing, sebagaimana disebutkan oleh Rasul Paulus dalam perikop yang sama yang kita baca hari ini, bahwa kita tidak menghakimi dan mengutuk orang lain, terutama karena kita berpikir bahwa kita lebih baik atau lebih pantas menerima kasih karunia dan berkat Tuhan daripada mereka yang kita hakimi, bias, dan lawan. Kita semua adalah orang berdosa dan kita semua telah tidak menaati Tuhan dalam satu atau lain cara, dan kita harus rendah hati dan bersedia berpikiran terbuka serta mendengarkan orang lain berbicara kepada kita, agar kita tidak berpikir bahwa kita tidak dapat berbuat salah atau bahwa kita dalam hal apa pun lebih baik atau lebih pantas daripada yang lain. Sikap inilah, antara lain, yang telah menyebabkan begitu banyak perpecahan dan masalah di Gereja hingga saat ini, yang menjauhkan orang dari Tuhan dan Gereja-Nya, alih-alih mendekat kepada-Nya.

Kemudian, dari bacaan Injil Lukas, kita mendengar tentang kelanjutan teguran dan celaan yang diucapkan Tuhan Yesus terhadap orang-orang Farisi, yang pada waktu itu merupakan salah satu kelompok yang sangat berpengaruh dalam komunitas umat Allah, orang-orang Yahudi, bersama dengan orang-orang Saduki. Orang-orang Farisi adalah kaum intelektual dan elit agama dalam komunitas tersebut, di mana mereka sangat bangga dengan apa yang mereka anggap superior dalam kesalehan dan cara hidup iman dan kehidupan mereka, dalam cara mereka menaati Hukum dan perintah-perintah Allah. Tuhan Yesus sendiri menegur orang-orang Farisi karena kesombongan, ego, dan iman mereka yang dangkal, serta keinginan dan hasrat mereka akan kekuasaan dan kemuliaan duniawi.

Saudara-saudari di dalam Kristus, marilah kita semua merenungkan apa yang baru saja kita bahas.Hendaknya tindakan, perkataan, dan perbuatan kita di setiap kesempatan dan keadaan sungguh-sungguh menunjukkan bahwa kita memang orang Katolik, orang-orang yang telah dipanggil dan dipilih Allah untuk menjadi milik-Nya, agar melalui kita semakin banyak orang yang percaya kepada Allah juga. Semoga Tuhan memberkati setiap usaha, perbuatan baik, dan ikhtiar kita, sekarang dan selamanya. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.