| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

November 06, 2025

Jumat, 07 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXI

Bacaan I: Rm 15:14-21 "Aku menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi supaya mereka diterima Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya."

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4

Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5 "Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus."

Bacaan Injil: Luk 16:1-8 "Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
 
warna liturgi hijau
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitba atau klik tautan ini   
  
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Rasul Paulus telah melakukan begitu banyak hal untuk menyampaikan kebenaran dan Kabar Baik Allah kepada semakin banyak orang, baik di antara orang Yahudi maupun non-Yahudi, maupun orang-orang non-Yahudi, dalam segala hal yang telah ia lakukan. Ia bekerja keras selama puluhan tahun, dengan sabar menunjukkan apa yang telah Tuhan ajarkan melalui perkataan dan tindakan, melalui setiap interaksinya dengan orang-orang yang ia jumpai selama perjalanan-perjalanannya. Bahkan, ia juga bekerja keras dengan rekan-rekan sekerja, bekerja dan bertumbuh bersama mereka dalam perjalanan mereka. Mereka menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, bahkan terkadang berselisih, berselisih paham, dan bertengkar satu sama lain. Namun, Tuhan selalu menyertai Santo Paulus dan yang lainnya, menolong dan menyemangati mereka melalui semua tantangan dan pencobaan yang mereka hadapi. Tuhan selalu baik dan mendukung semua orang yang setia kepada-Nya.

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, dengan menggunakan contoh seorang bendahara yang tidak jujur ​​dan tuannya. Bendahara yang tidak jujur ​​itu dituduh melakukan tindakan dan perilaku yang tidak jujur ​​kepada tuannya, sehingga ia dikonfrontasi oleh tuan yang sama yang kemudian mengatakan bahwa ia akan segera kehilangan pekerjaannya. Dalam kisah ini, bendahara yang tidak jujur ​​itu kemudian berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan jalan keluar dari kesulitannya dengan melakukan lebih banyak tindakan tidak jujur. Jika kita tidak memahami apa yang ia coba lakukan seperti yang dijelaskan dalam Injil, ia sebenarnya semakin menipu tuannya.

Mengapa demikian? Itu karena ia memanipulasi utang orang-orang yang berutang kepada tuannya, dengan mengurangi nilai utang mereka, pada dasarnya membantu mereka mengurangi beban utang mereka, tanpa berkonsultasi dengan tuannya. Hal ini sangat membantu mereka yang berutang kepada tuannya, dan karenanya, mereka pun akan berutang kepada bendahara yang tidak jujur ​​itu. Sebagaimana telah direncanakannya, hal ini akan memberinya sedikit jaminan untuk mengamankan dirinya sendiri ketika ia menganggur. Inilah yang telah ia lakukan dalam ketidakjujuran yang lebih jauh untuk mengamankan keinginan dan ambisinya yang egois.

Semua ini menjadi pengingat bagi kita, umat Kristen, agar kita tidak membiarkan diri kita tergoda dan dirusak oleh segala ambisi dan keinginan duniawi ini, yang semuanya dapat membawa kita kepada ketidakjujuran dan dosa yang lebih jauh lagi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh bendahara yang tidak jujur ​​itu. Kita mungkin juga bingung mengapa sang tuan memuji bendahara yang tidak jujur ​​atas tindakannya yang tidak jujur, atas kelicikan dan perbuatannya yang egois. Namun, ini sebenarnya merupakan pengingat bagi kita semua bahwa kita harus melawan keduniawian dan keinginan egois ini, dan menjadikan contoh ini sebagai pelajaran bagi kita untuk memanfaatkan hidup dan sarana kita di dunia ini dengan sebaik-baiknya demi mencapai cara hidup yang lebih layak dan benar, cara hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam segala hal.

Saudara-saudari di dalam Kristus, hari ini ketika kita semua merenungkan Sabda Tuhan ini dan semua yang telah kita bahas dan pahami sebelumnya, kita diingatkan bahwa kita masing-masing telah dipercayakan oleh Tuhan dengan tanggung jawab, kesempatan, dan panggilan yang unik, untuk memanfaatkan kesempatan, berkat, dan jalan yang telah Tuhan sediakan bagi kita dengan sebaik-baiknya. Sekarang yang tersisa bagi kita adalah menggunakan kesempatan dan berkat ini, semua hal yang telah Tuhan tempatkan di jalan kita, agar kita dapat sungguh-sungguh berdedikasi dan berbuah dalam segala hal yang kita katakan dan lakukan, dalam setiap tindakan, perkataan, dan perbuatan kita. Semoga Tuhan senantiasa membimbing dan menguatkan kita semua dalam setiap usaha dan upaya baik kita. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.