| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

November 03, 2025

Selasa, 04 November 2024 Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup

Bacaan I: Rom 12:5-16a "Kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
 
Mazmur Tanggapan: Mzm 131:1.2.3 "Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu."
 
Bait Pengantar Injil: Mat 11:28 "Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian."
 
Bacaan Injil: Mat 11:28 "Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian."

warna liturgi putih
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
   

 
Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com
 Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan, melalui Sabda Tuhan hari ini, kita diingatkan agar senantiasa menaruh iman dan kepercayaan kita sepenuh hati kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya setiap saat dan dalam segala keadaan. Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus berbicara tentang perlunya seluruh umat Kristiani, untuk hidup semakin beriman dan dengan komitmen yang lebih besar kepada pesan sejati Injil Kristus Tuhan kita. Ia mengingatkan kita semua bahwa dalam hidup kita, kita harus selalu hidup sesuai iman kita di setiap kesempatan, melakukan bagian kita untuk memuliakan Allah melalui hidup dan tindakan kita. Kita telah diberi banyak talenta, kemampuan, dan kesempatan untuk kita gunakan, dan kita harus menggunakannya dengan baik untuk apa pun yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Jika tidak, kita tidak menjalankan kewajiban dan tanggung jawab kita dengan setia sebagaimana mestinya.

Penting bagi kita untuk memiliki kesediaan untuk menjalani hidup kita dengan cara yang paling autentik, dengan menjadi teladan iman yang baik dalam tindakan, perkataan, dan perbuatan kita sehari-hari. Kita semua harus selalu mewujudkan keyakinan dan iman kita kepada Allah, bukan hanya sekadar ungkapan dan kesalehan lahiriah tanpa pemahaman, penghargaan, dan perwujudan iman yang sejati, batiniah, dan utuh. Kita hendaknya terus menjalani hidup dengan tulus dalam tindakan kita, dalam setiap momen yang kita luangkan setiap hari untuk melakukan kehendak Tuhan. Kita hendaknya memastikan bahwa kita bertindak sesuai perkataan kita dan sungguh-sungguh jujur ​​serta tulus dalam apa yang kita lakukan agar orang lain yang menyaksikan tindakan kita, mendengarkan perkataan kita, dan bertemu kita dengan cara apa pun, dapat mengenal Tuhan melalui kita.

Kemudian dalam bacaan Injil Lukas, di mana Tuhan Yesus menceritakan kepada murid-murid-Nya sebuah perumpamaan tentang sebuah pesta yang diselenggarakan dan disiapkan untuk tamu-tamunya. Namun, ketika undangan telah disebarkan, mereka yang diundang ke pesta itu menolak untuk datang, dan mereka pun mencari berbagai alasan untuk menolak menghadiri pesta tersebut. Oleh karena itu, orang yang menyelenggarakan pesta itu menjadi sangat marah dan menyuruh hamba yang diutusnya untuk mengingatkan para tamu undangan agar pergi ke jalan-jalan dan mencari siapa pun yang dapat ditemui hamba itu untuk membawa mereka ke perjamuan yang telah disiapkan. Ia menekankan bahwa hamba itu harus mengumpulkan bahkan orang miskin, orang lumpuh, orang buta, dan orang lumpuh. Kelompok orang-orang inilah yang seringkali terpinggirkan dan dikucilkan pada masa itu, bahkan hingga kini.

Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk tidak menganggap remeh kasih Tuhan yang begitu besar dan murah hati. Tuhan selalu sabar dalam mengasihi kita semua, dan seperti orang dalam perumpamaan itu, yang telah menyiapkan pesta dan perayaan besar untuk para tamu undangan-Nya, hanya untuk kemudian undangan-Nya ditolak dan ditepis oleh para tamu yang menganggap remeh kebaikan dan kemurahan hati-Nya. Persis seperti itulah kita, umat manusia, selama ini memperlakukan Tuhan, karena kita cenderung mengabaikan kasih dan kebaikan-Nya, menganggap remeh-Nya setiap saat, dan tidak menyadari betapa diberkatinya kita semua. Jika saja kita menyadari betapa beruntung, diberkati, dan luar biasanya situasi kita, maka kita tentu tidak akan menganggap remeh kasih Tuhan atau mengabaikan-Nya dan upaya-Nya untuk menyertai kita.
    
Saudara-saudari dalam Kristus, hari ini ketika kita semua merenungkan sabda dari Kitab Suci ini, marilah kita semua terus berusaha sebaik mungkin dalam menjalani hidup kita dengan iman dan dedikasi yang besar. Semoga Tuhan senantiasa menyertai kita dan semoga Dia terus memberkati setiap usaha dan ikhtiar baik kita, semua demi kemuliaan-Nya yang lebih besar, sekarang dan selamanya. Amin.
 

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.