| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Juli 18, 2024

Jumat, 19 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XV

Bacaan I: Yes 38:1-6.21-22; 7-8 "Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu."

Kidung Tanggapan: Yes 38:10.11.12abcd.16 "Tuhan, Engkau telah menyelamatkan hidupku."

Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 "Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku."

Bacaan Injil: Mat 12:1-8 "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

 warna liturgi hijau

  Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini 
   Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini pertama-tama kita mendengarkan percakapan antara nabi Yesaya dan Hizkia, raja Yehuda. Pada saat itu, raja Hizkia jatuh sakit parah dan hampir meninggal, bahkan pada usia puncaknya, masih tergolong muda menurut standar usia dan zaman itu. Raja Hizkia putus asa dan dia meminta bantuan Tuhan, melalui nabi-Nya Yesaya.

Raja Hizkia menyesalkan bahwa meskipun dia setia kepada Tuhan, dan bahwa dia telah memimpin rakyatnya untuk kembali kepada penyembahan sejati kepada Tuhan, meninggalkan berhala-berhala kafir mereka sebelumnya, namun dia akan segera mati dan binasa karena penyakitnya. Dia berdoa kepada Tuhan dengan air mata dan penyesalan, meminta Dia untuk mengingat hal baik apa pun yang telah dia lakukan dalam hidupnya. Dan Tuhan mendengar doanya, memperpanjang umurnya.

Dalam hal ini, dan dalam apa yang telah kita lihat melalui bagian Injil, di mana orang-orang Farisi dan ahli Taurat mengkritik Tuhan Yesus dengan keras karena Dia mengizinkan murid-murid-Nya melakukan apa yang seharusnya dilarang pada hari Sabat, kita dapat melihat apa maksud sebenarnya Tuhan bagi kita masing-masing sebagai orang Kristiani. Seperti disebutkan, Dia menginginkan belas kasihan dan bukan pengorbanan.


Apa artinya ini, saudara dan saudari dalam Kristus? Artinya Tuhan menginginkan kasih, dedikasi dan komitmen yang sejati dan tulus dari kita. Ia tidak menginginkan keimanan yang hanya sekedar formalitas atau keimanan yang hanya sekedar pamer kepada orang lain. Misalnya, raja Hizkia dari Yehuda memang dengan setia mengasihi Tuhan, menyingkirkan berhala-berhala yang selama ini disembah di seluruh Yehuda, dan mengembalikan penyembahan kepada Tuhan kepada masyarakatnya.

Kasih dan komitmen seperti inilah yang diinginkan Tuhan dari kita masing-masing, dan bukan kasih dangkal yang sering ditunjukkan oleh orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Banyak di antara mereka yang ingin dipuji dan dilihat dalam pemenuhan kewajiban iman mereka, dan oleh karena itu, mereka akhirnya melanggar Hukum itu sendiri demi kepentingan agenda mereka sendiri yang sesat dan jahat.

Tuhan Yesus mengingatkan kita melalui ayat-ayat Kitab Suci ini, bahwa pada akhirnya, Tuhan membuat hukum-hukum-Nya dan menyatakannya kepada umat-Nya dengan tujuan tunggal, yaitu mengembalikan semuanya ke pelukan kasih-Nya. Hukum Taurat dimaksudkan untuk mendamaikan umat manusia dengan Tuhan, dan bukan untuk menjauhkan manusia dari keselamatan-Nya. Itulah sebabnya, Hukum Taurat dimaksudkan untuk mengembalikan hati umat manusia kepada Tuhan, dan Tuhan mencari kasih dan iman dalam diri kita masing-masing.

Pada akhirnya, selama kita berpegang teguh pada Tuhan, dan menaruh kepercayaan kita kepada-Nya, kita tidak akan kecewa, karena Dia akan menyertai kita dan melindungi kita. Dia tidak akan menahan rahmat-Nya dari kita, dan kita akan benar-benar puas. Tentu saja akan ada cobaan, tantangan, dan kesengsaraan, namun pada akhirnya, yang menanti kita semua yang tetap setia kepada Tuhan adalah kemuliaan abadi dan sukacita sejati bersama Tuhan.

Dan Allah mengingat dan mengetahui segala apa yang telah kita lakukan dalam hidup, baik itu perbuatan baik maupun perbuatan jahat. Dia mengingat perbuatan raja Hizkia, dan memberkatinya serta memberinya kehidupan baru sesuai dengan kehendak-Nya. Dia tidak melupakan orang-orang yang telah beriman kepada-Nya, melainkan mengingat mereka sampai pada saatnya Dia akan memberikan warisan-Nya kepada mereka.

Semoga Tuhan menyertai kita dan memberkati upaya dan pekerjaan kita, sehingga dalam segala hal yang kita katakan dan lakukan, kita akan selalu melakukannya demi kasih Tuhan, dan juga demi cinta dan kepedulian sesama kita. Semoga Tuhan menjadi kekuatan kita dan menjadi terang kita, sekarang dan selamanya. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.