Bacaan I: Mi 2:1-5 "Mereka merampas ladang-ladang dan menyerobot rumah-rumah."
Mazmur Tanggapan: Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14 "Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas."
Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19 "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita."
Bacaan Injil: Mat 12:14-21 "Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."
Mazmur Tanggapan: Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14 "Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas."
Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19 "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita."
Bacaan Injil: Mat 12:14-21 "Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudara seiman dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan bacaan Kitab Suci yang menceritakan tentang ratapan nabi Mikha yang berbicara menentang kejahatan umat Allah, yang telah berdosa terhadap Dia dan berbuat jahat terhadap hukum dan perintah-Nya. Hal ini terjadi pada saat nabi Mikha sedang berperang melawan seluruh bangsa Israel.
Dalam Kitab Raja-Raja, nabi Mikha juga disebutkan, berbicara menentang Raja Israel, Ahab berperang melawan musuh-musuhnya. Ada nabi-nabi palsu lainnya yang menyertai dia, yang memuji rencana raja dan meyakinkan dia bahwa Tuhan menyertai raja, padahal sebenarnya mereka berbohong kepadanya. Mikha menyampaikan kebenaran di hadapan raja dan ditegur dengan keras oleh para nabi palsu. Namun pada akhirnya prediksi Mikha menjadi kenyataan.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar masalah yang sama yang dihadapi Tuhan Yesus dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang menentang Dia dan pekerjaan-Nya. Mereka dengan keras kepala mengeraskan hati dan pikiran mereka terhadap Tuhan, sama seperti para nabi palsu pada zaman Mikha mengeraskan hati umat Tuhan karena kebohongan dan kepalsuan mereka.
Namun, dari semua hal ini, kita dapat melihat betapa Tuhan sangat memperhatikan kita semua, terlepas dari keberdosaan kita, dan betapa memberontak dan tidak masuk akalnya kita selama ini. Banyak diantara kita sering mengeraskan hati terhadap Tuhan dari generasi ke generasi, namun Tuhan selalu siap mendamaikan kita dengan diri-Nya, selama kita menyadari besarnya kesalahan dan dosa kita. Inilah sebabnya mengapa Tuhan terus mengirimkan kepada kita begitu banyak utusan dan hamba-hamba-Nya, untuk memanggil kita kepada diri-Nya.
Dan Dia mengutus kita, sebagaimana disebutkan dalam Injil hari ini, Dia yang telah dinubuatkan oleh para nabi termasuk Yesaya dan banyak lainnya, Mesias atau Juru Selamat yang akan datang ke dunia untuk menyelamatkan kita semua, umat yang dikasihi Tuhan. Inilah sebabnya Dia mengutus kita Yesus, Putra Tunggal-Nya yang terkasih, untuk menjadi Juruselamat, untuk memberikan kepada kita keselamatan yang telah Dia janjikan kepada kita, untuk memberikan Perjanjian yang baru dan abadi kepada kita.
Dan Dia memberi kita segalanya, sampai pada titik Dia menyerahkan segalanya dan mengosongkan diri-Nya, dan membiarkan diri-Nya ditinggikan di Altar Salib di Golgota. Bagi kita, Dia menjadi sumber dan harapan keselamatan kita. Apa yang Dia inginkan dari kita masing-masing adalah agar kita dapat mengalami perubahan hati dan pikiran, dan terbuka terhadap kasih dan belas kasihan-Nya, terhadap pengampunan yang Dia tawarkan secara cuma-cuma kepada kita masing-masing.
Sekarang, saudara-saudara seiman dalam Kristus, maukah kita menerima kasih yang begitu besar yang Tuhan berikan kepada kita dengan cuma-cuma dan rela? Ataukah kita lebih memilih melanjutkan pemberontakan kita melawan Tuhan? Pilihan apa yang ingin kita buat untuk diri kita sendiri? Inilah yang harus kita putuskan, karena Tuhan telah memberi kita kehendak bebas, untuk memilih jalan kita di masa yang akan datang. Dia telah menawarkan kita pengampunan, belas kasihan, dan kasih-Nya dengan cuma-cuma, namun pada akhirnya, terserah pada kita, untuk bekerja sama dengan Tuhan dalam belas kasihan-Nya.
Semoga Tuhan menjadi kekuatan dan pembimbing kita, agar kita masing-masing selalu bertakwa kepada-Nya dalam menjalankan perbuatan kita sehari-hari. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan setiap pekerjaan kita, agar dalam segala hal kita selalu ingat untuk mengagungkan nama-Nya dan dipenuhi rahmat setiap saat. Amin.
Dalam Kitab Raja-Raja, nabi Mikha juga disebutkan, berbicara menentang Raja Israel, Ahab berperang melawan musuh-musuhnya. Ada nabi-nabi palsu lainnya yang menyertai dia, yang memuji rencana raja dan meyakinkan dia bahwa Tuhan menyertai raja, padahal sebenarnya mereka berbohong kepadanya. Mikha menyampaikan kebenaran di hadapan raja dan ditegur dengan keras oleh para nabi palsu. Namun pada akhirnya prediksi Mikha menjadi kenyataan.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar masalah yang sama yang dihadapi Tuhan Yesus dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang menentang Dia dan pekerjaan-Nya. Mereka dengan keras kepala mengeraskan hati dan pikiran mereka terhadap Tuhan, sama seperti para nabi palsu pada zaman Mikha mengeraskan hati umat Tuhan karena kebohongan dan kepalsuan mereka.
Namun, dari semua hal ini, kita dapat melihat betapa Tuhan sangat memperhatikan kita semua, terlepas dari keberdosaan kita, dan betapa memberontak dan tidak masuk akalnya kita selama ini. Banyak diantara kita sering mengeraskan hati terhadap Tuhan dari generasi ke generasi, namun Tuhan selalu siap mendamaikan kita dengan diri-Nya, selama kita menyadari besarnya kesalahan dan dosa kita. Inilah sebabnya mengapa Tuhan terus mengirimkan kepada kita begitu banyak utusan dan hamba-hamba-Nya, untuk memanggil kita kepada diri-Nya.
Dan Dia mengutus kita, sebagaimana disebutkan dalam Injil hari ini, Dia yang telah dinubuatkan oleh para nabi termasuk Yesaya dan banyak lainnya, Mesias atau Juru Selamat yang akan datang ke dunia untuk menyelamatkan kita semua, umat yang dikasihi Tuhan. Inilah sebabnya Dia mengutus kita Yesus, Putra Tunggal-Nya yang terkasih, untuk menjadi Juruselamat, untuk memberikan kepada kita keselamatan yang telah Dia janjikan kepada kita, untuk memberikan Perjanjian yang baru dan abadi kepada kita.
Dan Dia memberi kita segalanya, sampai pada titik Dia menyerahkan segalanya dan mengosongkan diri-Nya, dan membiarkan diri-Nya ditinggikan di Altar Salib di Golgota. Bagi kita, Dia menjadi sumber dan harapan keselamatan kita. Apa yang Dia inginkan dari kita masing-masing adalah agar kita dapat mengalami perubahan hati dan pikiran, dan terbuka terhadap kasih dan belas kasihan-Nya, terhadap pengampunan yang Dia tawarkan secara cuma-cuma kepada kita masing-masing.
Sekarang, saudara-saudara seiman dalam Kristus, maukah kita menerima kasih yang begitu besar yang Tuhan berikan kepada kita dengan cuma-cuma dan rela? Ataukah kita lebih memilih melanjutkan pemberontakan kita melawan Tuhan? Pilihan apa yang ingin kita buat untuk diri kita sendiri? Inilah yang harus kita putuskan, karena Tuhan telah memberi kita kehendak bebas, untuk memilih jalan kita di masa yang akan datang. Dia telah menawarkan kita pengampunan, belas kasihan, dan kasih-Nya dengan cuma-cuma, namun pada akhirnya, terserah pada kita, untuk bekerja sama dengan Tuhan dalam belas kasihan-Nya.
Semoga Tuhan menjadi kekuatan dan pembimbing kita, agar kita masing-masing selalu bertakwa kepada-Nya dalam menjalankan perbuatan kita sehari-hari. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan setiap pekerjaan kita, agar dalam segala hal kita selalu ingat untuk mengagungkan nama-Nya dan dipenuhi rahmat setiap saat. Amin.




