Bacaan I: Ef 4:1-6 "Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
Mazmur Tanggapan: Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6 "Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Mat 11:25 "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil."
Bacaan Injil: Luk 12:54-59 "Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
Mazmur Tanggapan: Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6 "Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Mat 11:25 "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil."
Bacaan Injil: Luk 12:54-59 "Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
![]() |
| Jeff Turner, Flickr / CC BY 2.0 |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan pertama hari ini kita merenungkan tentang apa yang diharapkan dari kita semua sebagai orang Kristiani, dalam cara kita menjalani hidup dan dalam komunitas kita. Orang-orang Kristen pada masa itu didesak oleh Rasul Paulus untuk melihat melampaui perbedaan mereka, dan bekerja sama untuk menemukan kesatuan dalam tindakan dan semangat.
Sementara dalam Injil hari ini kita merenungkan Tuhan Yesus berbicara kepada kita tentang kepalsuan dan kemunafikan umat Allah, yang mengetahui tanda-tanda alam dan zaman, namun, mereka tidak atau gagal mengetahui tanda-tanda Allah. Hal ini harus dipahami dalam konteks sejarah dan dinamika komunitas pada masa itu, di mana orang-orang sering kali terpecah-belah, seperti halnya orang-orang Efesus, berdasarkan ras, perbedaan agama dan budaya, serta perbedaan pandangan dan latar belakang.
Oleh karena itu, pada saat itu, masyarakat sebenarnya sangat terpecah-pecah dan bahkan sering kali, dalam kelompok ras, agama, dan budaya sendiri, di mana juga sering terjadi perselisihan, perpecahan, dan konflik. Semua ini pada akhirnya disebabkan oleh keinginan dan keegoisan manusiawi kita sendiri, daya tarik kekuasaan, kemuliaan, dan kepuasan duniawi serta pengejaran kesombongan, yang saling berbenturan, dan karenanya, mengakibatkan perselisihan dan perpecahan.
Komentar dari Rasul Paulus dan Tuhan Yesus ini muncul pada saat orang-orang sering bertindak sangat egois terhadap satu sama lain, menghakimi satu sama lain, dan tanpa ragu-ragu, menyerang sesama manusia tanpa pertimbangan apa pun, dan kurang mengasihi atau memahami tindakan satu sama lain. Inilah yang, bagi Rasul Paulus, dan bagi Tuhan Yesus, tindakan yang didasarkan pada harapan dan standar duniawi, dan yang bertentangan dengan cara hidup Kristiani kita.
Kita seharusnya tidak bertindak terhadap satu sama lain dengan prasangka, atau dengan kebencian atau kecemburuan, atau dengan niat untuk menyakiti atau mencelakai orang lain. Sebagai orang beriman, kita harus bertindak dengan kasih, untuk menunjukkan perhatian pada mereka yang bermasalah dan terluka, sakit atau kesakitan, dan belajar untuk memaafkan, terlepas dari kesalahan yang telah kita lakukan terhadap orang lain. Adalah cara dunia dan sifat manusiawi kita untuk membenci, dan menyimpan dendam terhadap mereka yang telah menyakiti kita.
Saudara-saudari dalam Kristus, penting bagi kita untuk merenungkan hal ini, dan memikirkan cara-cara yang dapat kita lakukan, sehingga secara bertahap, kita dapat menyesuaikan diri lebih dekat dengan jalan Tuhan. Marilah kita semua mengarahkan diri kita, hati kita, pikiran kita, tubuh kita dan seluruh hidup kita, kepada Tuhan, dan berusaha untuk mengabdikan diri kita, hari demi hari, untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar, mulai sekarang. Semoga Tuhan memberkati kita dalam upaya ini, dan semoga Dia terus menyertai kita dan menjadi Pembimbing kita. Amin.




