| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Oktober 23, 2024

Kamis, 24 Oktober 2024 Hari Biasa Pekan XXIX

 
Karya: artisticco/istock.com

Bacaan I: Ef 3:14-21 "Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah."
          
Mazmur Tanggapan: Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; R: 22 "Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan."

Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44 "Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia."

Bacaan Injil: Luk 12:49-53 "Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
 
warna liturgi hijau
       
 Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau
klik tautan ini
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan Sabda Tuhan yang berbicara kepada kita pertama-tama tentang kehadiran Allah dalam hidup kita, sebagaimana menurut Rasul Paulus, dalam Suratnya kepada Jemaat di di Efesus. Dalam Surat itu, kita mendengar tentang Tuhan, yang merupakan sumber segala kuasa, kasih, hikmat, kemuliaan, yang melampaui segala kecerdasan, hikmat, atau kuasa manusia. Dan hanya dari Dia saja semua hal ini akan datang kepada kita, umat-Nya yang terkasih.

Hal ini terkait dengan apa yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini, meskipun mungkin tidak langsung terlihat jelas di awal. Dalam bacaan Injil itu, kita mendengar Tuhan Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya, menggunakan kata-kata yang pasti akan membuat mereka gelisah, karena Tuhan menggunakan kata-kata yang tampaknya tidak lazim dari apa yang sering Dia ajarkan dan khotbahkan di hadapan umat Allah.


Biasanya Tuhan Yesus berbicara tentang kedamaian, kasih, keharmonisan, dan pengampunan dosa serta kesalahan. Melalui semua ajaran dan perbuatan yang telah dilakukan-Nya, tampak jelas bahwa Tuhan Yesus adalah Pribadi yang akan mendatangkan masa kedamaian, kasih, dan keharmonisan, yang sesuai dengan apa yang dipikirkan orang-orang Yahudi pada saat itu, bahwa Sang Mesias akan mendatangkan realitas utopis seperti itu.

Namun, melalui apa yang Ia bicarakan kepada orang-orang dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengungkapkan kebenaran dan realitas tentang apa artinya menjadi murid dan pengikut-Nya, bahwa masa-masa sulit dan berat akan menjadi tanggungan mereka, dan bahwa kedatangan-Nya ke dunia, jauh dari mendatangkan masyarakat dan negara utopis, justru akan mendatangkan banyak perpecahan, penderitaan, dan bahkan penganiayaan dan kematian.

Penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa tidak satu pun dari semua ini yang sebenarnya terjadi karena perbuatan Tuhan. Perpecahan, rasa sakit, masalah, penderitaan, dan semua ketidaknyamanan serta kesulitan lainnya terjadi karena pertentangan manusia terhadap kehendak Tuhan, penolakan mereka untuk mengizinkan Tuhan masuk ke dalam hati dan kehidupan mereka, dan juga keegoisan serta keinginan mereka untuk mendapatkan lebih banyak hal bagi diri mereka sendiri, demi keuntungan mereka. Dan ini bertentangan langsung dengan apa yang telah Tuhan Yesus ajarkan kepada kita, hakikat dari Kekristenan.

Pertentangan dalam pola pikir dan kegagalan manusia dalam menolak daya tarik kesenangan dan keserakahan duniawi inilah yang menyebabkan perpecahan dan masalah bagi semua orang yang percaya kepada Tuhan. Pertentangan dan penganiayaan yang terjadi sepanjang sejarah Gereja, khususnya yang terjadi pada masa-masa awalnya adalah contoh dari hal ini, yang telah Tuhan nubuatkan kepada para pengikut-Nya. Mengikuti Tuhan Yesus sering kali akan membuat seseorang bertentangan dengan norma dan adat istiadat masyarakat saat itu.

Saudara-saudari di dalam Kristus, lalu bagaimana orang-orang Kristen perdana bertahan menghadapi penganiayaan, masalah, dan tantangan yang begitu mengerikan? Tepat seperti yang dituliskan oleh St. Paulus sebagai bagian dari bacaan pertama kita hari ini, bahwa mereka menaruh kepercayaan mereka kepada Tuhan, yang dari-Nya mereka menerima kekuatan, kuasa, kebijaksanaan, dan keberanian. Mereka percaya bahwa Tuhan akan melindungi mereka, dan meskipun mereka mungkin menderita, tetapi mereka tahu bahwa pahala utama mereka, atas iman mereka, adalah kemuliaan kekal bersama Tuhan di surga.

Saudara-saudari di dalam Kristus, bagaimana dengan kita? Bahkan di dunia kita saat ini ada banyak pertentangan yang bangkit melawan kita dan Gereja. Ada semakin banyak ancaman dan masalah yang kita hadapi. Dan kecuali kita menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan, sangat mudah bagi kita untuk tersesat dan jatuh ke dalam godaan dan karenanya jatuh ke dalam perangkap dosa. Dan tentunya, jika kita melihat dengan saksama situasi dunia di sekitar kita, pada masa kini, kita dapat mengenali semakin banyak sumber gangguan, godaan, dan tekanan ini terhadap kita.

Apakah kita kemudian mampu menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan seperti yang telah dilakukan para pendahulu kita sebelumnya? Kita dipanggil untuk melakukannya, dan mengerahkan upaya kita untuk semakin dekat dengan-Nya. Akan ada saat-saat ketika kita tergoda untuk menyerah, karena semua tekanan dan godaan yang menumpuk terhadap kita. Namun, kita hendaknya tidak membiarkan hal itu menjadi penghalang dalam perjalanan kita menuju Tuhan. Sebaliknya, kita hendaknya terus berusaha dan mencoba untuk menjadi lebih baik dalam cara kita menjalani iman kita, dalam keinginan untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Saudara-saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita berdoa, agar kita masing-masing dapat memberikan yang terbaik dalam menjalani hidup kita dalam iman. Marilah kita semua juga berusaha, hari demi hari, untuk mencari Tuhan dalam segala hal, dan untuk menjadi orang yang lebih baik mulai sekarang, dengan membagikan kasih Tuhan kepada satu sama lain, sekarang dan selamanya. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.