Bacaan I: Why 4:1-11 "Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak."
Mazmur Tanggapan: Mzm 150:1-2.3-4.5-6 "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa."
Bait Pengantar Injil: lih. Yoh 15:16 "Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan."
Bacaan Injil: Luk 19:11-28 "Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
Mazmur Tanggapan: Mzm 150:1-2.3-4.5-6 "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa."
Bait Pengantar Injil: lih. Yoh 15:16 "Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan."
Bacaan Injil: Luk 19:11-28 "Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
![]() |
Karya: thanasus/istock.com |
Dalam perumpamaan Injil, dikatakan sang majikan kepada hambanya yang menyimpan uang mina dan tidak melakukan apa pun dengannya. Mengetahui apa yang diharapkan namun tidak mempedulikannya tentu memerlukan akuntabilitas dan hukuman. Lalu apa yang diharapkan dari kita? Bacaan pertama memberikan gambaran yang buruk tentang apa artinya setia kepada Tuhan dan melakukan apa yang diharapkan dari kita. Kita mungkin tidak harus menghadapi siksaan dan siksaan fisik semacam itu ketika kita harus tetap beriman kepada Tuhan. Namun dalam pencobaan-pencobaan, kita pasti akan menghadapi siksaan rohani dan siksa si jahat untuk berbuat dosa dan melawan Tuhan. Si jahat juga akan membujuk kita dengan kebohongan dan tipu muslihat untuk mengambil jalan yang lembut dan mudah dan perlahan-lahan berjalan dalam kebutaan kegelapan.
Ya, kita perlu berdoa agar Tuhan melepaskan kita dari kejahatan dan memberi kita rahmat untuk menjalani hidup suci sehingga kita dapat dengan tulus mempertanggungjawabkan hidup kita di akhir zaman dan diberi pahala atas iman kita kepada Tuhan. Tuhan memberi upah kepada mereka yang dengan setia menggunakan karunia dan talenta mereka untuk berbuat baik dengan memberi mereka lebih banyak. Apa hubungan mina dan hukum ekonomi dengan Kerajaan Allah? Dengan setiap karunia dan talenta, Tuhan memberikan sarana (rahmat dan kebijaksanaan) yang cukup untuk menggunakannya dengan cara yang tepat. Seperti yang ditunjukkan oleh perumpamaan tentang talenta, Tuhan membenci ketidakpedulian dan sikap yang mengatakan bahwa itu tidak pantas untuk dicoba. Tuhan menghormati mereka yang menggunakan bakat dan karunia mereka untuk berbuat baik. Mereka yang setia bahkan dengan sedikit dipercayakan dengan lebih banyak! Tetapi mereka yang mengabaikan atau menyia-nyiakan apa yang telah dipercayakan Tuhan kepada mereka akan kehilangan apa yang mereka miliki.
Perumpamaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan telah memberi kita masing-masing, semua karunia, bakat, kebijaksanaan, pengalaman, yang kita butuhkan untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik. Itu pemberian Tuhan untuk kita. Pemberian kita kepada Tuhan adalah menggunakan karunia-Nya kepada kita untuk membantu orang lain memaksimalkan hidup mereka. Dengan kata lain, kita tidak dipanggil untuk mengubur harapan dan kegembiraan. Sebaliknya kita dipanggil untuk berbagi kehidupan dan kasih. Hidup dan kasih adalah anugerah Tuhan bagi kita.




