Bacaan I: 1Ptr 5:1-4 "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3.3b-4.5.6; Ul: 1 "Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku."
Bait Pengantar Injil: Mat 16:18 "Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya."
Bacaan Injil: Mat 16:13-19 "Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
warna liturgi putih
bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merayakan Pesta Takhta Santo Petrus Rasul, yang membawa kita kepada Kursi atau Tahta otoritas yang dimiliki Santo Petrus Rasul, pemimpin para Rasul, dalam kedudukannya sebagai Vikaris Allah sendiri di bumi, sebagai orang yang kepadanya Allah telah mempercayakan Gereja-Nya sendiri, seluruh tubuh kolektif umat beriman, Gereja Katolik, yang telah Ia bangun di atas fondasi yang kokoh dari Batu Iman, Santo Petrus.
Sekarang, saudara-saudari dalam Kristus, apa yang begitu penting tentang 'kursi' Santo Petrus Rasul ini sehingga ada hari raya khusus untuk memperingatinya? Kursi ini tidak merujuk pada kursi fisik apa pun, meskipun di Basilika Santo Petrus, memang ada kursi kayu yang dipasang di apse Basilika yang agung, di atas Altar Kursi, yang merupakan salah satu kursi sebenarnya yang pernah digunakan Santo Petrus sebagai Uskup Roma.
Makna kata kursi di sini lebih dalam lagi, yaitu takhta mengacu pada wewenang yang telah Tuhan berikan kepada para Rasul-Nya, dan dalam hal ini, kepada Santo Petrus, wewenang khusus di atas semua Rasul dan murid lainnya, sebagai pemimpin mereka dan karenanya sebagai pemimpin seluruh Gereja Universal, sebagai Vikaris dari Kepala dan Pemimpin Gereja yang sejati, Kristus sendiri.
Setiap uskup Gereja memiliki kursi atau cathedra, tempat kedudukan wewenang mereka, yang terletak di gereja yang disebut katedral justru karena keberadaan kursi ini. Dan masing-masing uskup telah diberi wewenang atas keuskupan mereka masing-masing, yang sesuai dengan kawanan umat beriman Allah, dan wewenang itu disajikan di tempat kedudukan wewenang, cathedra uskup.
Dan bagi Uskup Roma, mereka adalah penerus Santo Petrus, Uskup Roma pertama, yang kepadanya telah diberikan wewenang khusus, sebagaimana disebutkan dalam bacaan Injil hari ini, khususnya bahwa Tuhan telah mempercayakan seluruh Gereja universal-Nya kepada pemeliharaan dan kepemimpinan Santo Petrus.
Oleh karena itu, Takhta Santo Petrus yang dirayakan pestanya pada hari ini, memperingati wewenang ilahi yang telah diberikan kepada Gereja melalui pemimpinnya, Santo Petrus, sebagai orang yang ditugaskan, dengan bantuan dan dukungan dari semua Rasul dan pemimpin Gereja lainnya, dengan tata kelola dan bimbingan arah Gereja, ke mana ia bergerak dan upayanya dalam penginjilan dan dalam keselamatan jiwa.
Oleh karena itu, hari ini kita diingatkan tentang tantangan besar yang dihadapi Gereja, dalam berbagai komitmen dan karya baiknya di dunia kita saat ini, dalam pewartaan Injil kepada umat Allah, pewartaan kebenaran Injil, dalam keselamatan jiwa-jiwa dan karya belas kasih Allah, serta tentangan dan tantangan dari semua orang yang tidak ingin melihat karya Allah berhasil, terutama mereka yang berada di bawah kuasa dan pengaruh Setan dan para penipu lainnya.
Dan di garis depan semua itu, adalah Paus, sebagai penerus Santo Petrus, sebagai Uskup Roma dan Paus Tertinggi, Vikaris Kristus dan pemimpin seluruh umat Kristen, semua umat beriman Allah. Tentu saja, Paus tidak sendirian dalam menanggung semua beban jabatannya, karena di jantung semuanya, Paus pada saat yang sama juga berbagi pelayanan episkopatnya dengan semua uskup, penerus para Rasul.
Oleh karena itu, Paus memimpin upaya para uskup Gereja Katolik, sebagai kepala para gembala yang telah ditunjuk Tuhan atas umat-Nya, untuk membimbing umat dan jiwa-jiwa orang-orang terkasih Tuhan ke jalan yang benar, menuntun mereka di jalan menuju Tuhan, sambil melawan godaan, kepalsuan, tekanan dan tantangan yang datang dari dunia, dari iblis dan semua kekuatan yang berusaha menghancurkan kita semua.
Dan dalam semua yang telah kita lihat di dunia kita saat ini dan di Gereja kita saat ini, karya Gereja, terutama karya pemimpinnya, Paus kita, Paus Tertinggi kita dan Vikaris Kristus jelas bukan karya yang mudah. Ada banyak tantangan dan rintangan, satu demi satu, yang bertambah di jalan yang diambil Gereja, dalam perjalanannya melalui kesengsaraan dan cobaan dunia saat ini.
Oleh karena itu, peran kita sebagai umat Kristiani, yakni sebagai seluruh anggota Tubuh Kristus, Gereja, menjadi sangat penting. Kita semua memiliki peran penting dalam bidang dan spesialisasi kita masing-masing, untuk mendukung Bapa Suci, Paus, dan pemimpin kita, dalam upaya dan karya yang dijalankannya untuk menggerakkan seluruh Gereja, di tengah semua turbulensi dan tantangan yang kita hadapi bersama sebagai seluruh Gereja dalam perjalanan iman ini.
Saudara-saudari di dalam Kristus, marilah kita semua bertumbuh dalam pengabdian dan komitmen kita kepada Tuhan sebagai umat Kristiani, sebagai anggota Gereja-Nya, melalui ketaatan kita kepada Hukum Taurat dan perintah-perintah yang ditetapkan oleh Gereja, dan percayakan diri kita kepada kepemimpinan dan bimbingan Bapa Suci kita, Paus, Vikaris Kristus.
Sekarang, saudara-saudari dalam Kristus, apa yang begitu penting tentang 'kursi' Santo Petrus Rasul ini sehingga ada hari raya khusus untuk memperingatinya? Kursi ini tidak merujuk pada kursi fisik apa pun, meskipun di Basilika Santo Petrus, memang ada kursi kayu yang dipasang di apse Basilika yang agung, di atas Altar Kursi, yang merupakan salah satu kursi sebenarnya yang pernah digunakan Santo Petrus sebagai Uskup Roma.
Makna kata kursi di sini lebih dalam lagi, yaitu takhta mengacu pada wewenang yang telah Tuhan berikan kepada para Rasul-Nya, dan dalam hal ini, kepada Santo Petrus, wewenang khusus di atas semua Rasul dan murid lainnya, sebagai pemimpin mereka dan karenanya sebagai pemimpin seluruh Gereja Universal, sebagai Vikaris dari Kepala dan Pemimpin Gereja yang sejati, Kristus sendiri.
Setiap uskup Gereja memiliki kursi atau cathedra, tempat kedudukan wewenang mereka, yang terletak di gereja yang disebut katedral justru karena keberadaan kursi ini. Dan masing-masing uskup telah diberi wewenang atas keuskupan mereka masing-masing, yang sesuai dengan kawanan umat beriman Allah, dan wewenang itu disajikan di tempat kedudukan wewenang, cathedra uskup.
Dan bagi Uskup Roma, mereka adalah penerus Santo Petrus, Uskup Roma pertama, yang kepadanya telah diberikan wewenang khusus, sebagaimana disebutkan dalam bacaan Injil hari ini, khususnya bahwa Tuhan telah mempercayakan seluruh Gereja universal-Nya kepada pemeliharaan dan kepemimpinan Santo Petrus.
Oleh karena itu, Takhta Santo Petrus yang dirayakan pestanya pada hari ini, memperingati wewenang ilahi yang telah diberikan kepada Gereja melalui pemimpinnya, Santo Petrus, sebagai orang yang ditugaskan, dengan bantuan dan dukungan dari semua Rasul dan pemimpin Gereja lainnya, dengan tata kelola dan bimbingan arah Gereja, ke mana ia bergerak dan upayanya dalam penginjilan dan dalam keselamatan jiwa.
Oleh karena itu, hari ini kita diingatkan tentang tantangan besar yang dihadapi Gereja, dalam berbagai komitmen dan karya baiknya di dunia kita saat ini, dalam pewartaan Injil kepada umat Allah, pewartaan kebenaran Injil, dalam keselamatan jiwa-jiwa dan karya belas kasih Allah, serta tentangan dan tantangan dari semua orang yang tidak ingin melihat karya Allah berhasil, terutama mereka yang berada di bawah kuasa dan pengaruh Setan dan para penipu lainnya.
Dan di garis depan semua itu, adalah Paus, sebagai penerus Santo Petrus, sebagai Uskup Roma dan Paus Tertinggi, Vikaris Kristus dan pemimpin seluruh umat Kristen, semua umat beriman Allah. Tentu saja, Paus tidak sendirian dalam menanggung semua beban jabatannya, karena di jantung semuanya, Paus pada saat yang sama juga berbagi pelayanan episkopatnya dengan semua uskup, penerus para Rasul.
Oleh karena itu, Paus memimpin upaya para uskup Gereja Katolik, sebagai kepala para gembala yang telah ditunjuk Tuhan atas umat-Nya, untuk membimbing umat dan jiwa-jiwa orang-orang terkasih Tuhan ke jalan yang benar, menuntun mereka di jalan menuju Tuhan, sambil melawan godaan, kepalsuan, tekanan dan tantangan yang datang dari dunia, dari iblis dan semua kekuatan yang berusaha menghancurkan kita semua.
Dan dalam semua yang telah kita lihat di dunia kita saat ini dan di Gereja kita saat ini, karya Gereja, terutama karya pemimpinnya, Paus kita, Paus Tertinggi kita dan Vikaris Kristus jelas bukan karya yang mudah. Ada banyak tantangan dan rintangan, satu demi satu, yang bertambah di jalan yang diambil Gereja, dalam perjalanannya melalui kesengsaraan dan cobaan dunia saat ini.
Oleh karena itu, peran kita sebagai umat Kristiani, yakni sebagai seluruh anggota Tubuh Kristus, Gereja, menjadi sangat penting. Kita semua memiliki peran penting dalam bidang dan spesialisasi kita masing-masing, untuk mendukung Bapa Suci, Paus, dan pemimpin kita, dalam upaya dan karya yang dijalankannya untuk menggerakkan seluruh Gereja, di tengah semua turbulensi dan tantangan yang kita hadapi bersama sebagai seluruh Gereja dalam perjalanan iman ini.
Saudara-saudari di dalam Kristus, marilah kita semua bertumbuh dalam pengabdian dan komitmen kita kepada Tuhan sebagai umat Kristiani, sebagai anggota Gereja-Nya, melalui ketaatan kita kepada Hukum Taurat dan perintah-perintah yang ditetapkan oleh Gereja, dan percayakan diri kita kepada kepemimpinan dan bimbingan Bapa Suci kita, Paus, Vikaris Kristus.
Marilah kita semua melakukan apa pun yang kita bisa untuk melayani Tuhan dengan lebih baik, dengan memanfaatkan dengan baik karunia dan bakat yang telah Dia percayakan kepada kita masing-masing.
Semoga Tuhan terus menjaga Gereja-Nya, khususnya saat kita menghadapi saat-saat dan tantangan yang sulit, agar Gereja dapat terus bertahan melalui semua masa-masa ini, khususnya bagi Paus Fransiskus, pemimpin kita, agar ia dapat terus dengan setia menjalankan misi dan pekerjaan yang dipercayakan kepadanya sejak zaman Santo Petrus, Paus pertama. Semoga Tuhan memberkati kita selalu, dan semoga Ia terus mencintai Gereja-Nya yang terkasih, selamanya. Amin.




