Bacaan I: Kej 11:1-9 "Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan bahasa mereka."
Mazmur Tanggapan: Mzm 33:10-11.12-13.14-15 "Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya."
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:15b "Kalian Kusebut sahabat-sahabat, sebab kepada kalian Kusampaikan apa saja yang Kudengar dari Bapa."
Bacaan Injil: Mrk 8:34-9:1 "Barangsiapa kehilangan nyawa demi Aku dan Injil akan menyelamatkan nyawanya."
Mazmur Tanggapan: Mzm 33:10-11.12-13.14-15 "Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya."
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:15b "Kalian Kusebut sahabat-sahabat, sebab kepada kalian Kusampaikan apa saja yang Kudengar dari Bapa."
Bacaan Injil: Mrk 8:34-9:1 "Barangsiapa kehilangan nyawa demi Aku dan Injil akan menyelamatkan nyawanya."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
![]() |
| Credit:Sidney de Almeida/istock.com |
Saudara
dan saudari terkasih dalam Kristus, merenungkan Sabda Tuhan hari ini
yang menekankan kepada kita pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan
mempercayakan diri kita kepada Tuhan dan jalan-Nya, dan kita harus
berjalan di jalan Tuhan sambil mematuhi kehendak dan perintah-Nya.h.
Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita merenungkan dari Kitab Kejadian tentang kisah Menara Babel, kisah yang terkenal tentang bagaimana Tuhan mengacaukan bahasa umat manusia, yang mengakibatkan banyaknya bahasa yang kita miliki saat ini. Di masa lalu, seluruh umat manusia berbicara dalam bahasa yang sama, yang masuk akal karena kita semua berasal dari asal yang sama, tetapi kesombongan, ambisi, keangkuhan, dan keserakahan kita semua telah membuat kita berpikir bahwa kita dapat melampaui Tuhan dan memiliki ambisi untuk mencapai Surga itu sendiri, dengan membangun Menara Babel yang besar itu.
Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita merenungkan dari Kitab Kejadian tentang kisah Menara Babel, kisah yang terkenal tentang bagaimana Tuhan mengacaukan bahasa umat manusia, yang mengakibatkan banyaknya bahasa yang kita miliki saat ini. Di masa lalu, seluruh umat manusia berbicara dalam bahasa yang sama, yang masuk akal karena kita semua berasal dari asal yang sama, tetapi kesombongan, ambisi, keangkuhan, dan keserakahan kita semua telah membuat kita berpikir bahwa kita dapat melampaui Tuhan dan memiliki ambisi untuk mencapai Surga itu sendiri, dengan membangun Menara Babel yang besar itu.
Melalui kejadian ini, Tuhan ingin kita semua tahu bahwa tidak ada yang dapat kita lakukan tanpa Tuhan, dan tanpa Tuhan, kita benar-benar bukan apa-apa. Karena Tuhanlah kita memiliki kekuatan, kemampuan, dan sarana untuk mencapai apa pun yang telah kita capai sepanjang sejarah dan sepanjang keberadaan manusia kita dan semua peradaban yang kita miliki di sekitar kita. Namun hukuman ini bukanlah sesuatu yang dimaksudkan untuk berlangsung selamanya, sebagaimana Tuhan telah menunjukkan bagaimana Ia dapat membalikkan hal ini sebagaimana yang Ia lakukan dengan mengirimkan Roh Kudus-Nya kepada para pengikut-Nya pada peristiwa hari Pentakosta, lima puluh hari setelah Kebangkitan Tuhan. Dan sebagaimana kita semua ketahui dari peristiwa Pentakosta, kebalikan persis dari apa yang terjadi di Menara Babel terjadi, dengan para pengikut diberi karunia bahasa roh, mampu memahami, mengerti dan berbicara dalam berbagai bahasa bahkan ketika banyak dari mereka tidak berpendidikan dan buta huruf sebelumnya.
Dalam perikop Injil kita hari ini, kita kemudian mendengar Tuhan Yesus memberi tahu para murid-Nya dan oleh karena itu kepada kita semua, apa yang perlu kita semua lakukan sebagai murid dan pengikut-Nya, bahwa kita semua perlu memikul salib kita dalam hidup dan mengikuti Dia dengan setia, dan tidak membiarkan kesombongan, ego, ambisi, keinginan duniawi dan segala macam godaan hadir di sekitar kita untuk mengalihkan perhatian kita dan menjauhkan kita dari keselamatan dan kasih karunia di dalam Tuhan. Tuhan mengingatkan semua murid-Nya dan kita semua bahwa kita semua harus setia dan berkomitmen kepada Tuhan dan jalan-Nya, dan menolak kejahatan dunia, sehingga kita benar-benar dapat ditemukan layak oleh-Nya pada saat kedatangan-Nya sekali lagi ke dunia, dan tidak berakhir dalam kutukan dan kehancuran yang diperuntukkan bagi mereka yang sombong dan angkuh, seperti iblis itu sendiri dan semua orang lain yang mengikuti jalannya.
Itulah sebabnya, saudara dan saudari dalam Kristus, hari ini, sebagai umat Kristiani, kita masing-masing selalu diingatkan akan kebutuhan kita masing-masing untuk menyelaraskan diri kita dengan Tuhan dan jalan-Nya, melawan banyak godaan dan upaya. dari iblis dan semua godaan, bujukan dan tekanannya bagi kita untuk meninggalkan iman dan ketaatan kita kepada Tuhan. Kita semua harus ingat bahwa kita harus benar-benar setia dan berkomitmen kepada Tuhan, dan kita harus melakukan yang terbaik untuk memuliakan Dia melalui hidup kita, dan menjalani hidup kita setiap hari dengan niat baik dan setia, dengan tindakan yang berpusat pada kehendak Tuhan, jalan dan perintah-perintah-Nya, sehingga kita dapat mengilhami banyak orang lain tentang bagaimana mereka semua dapat mengikuti Tuhan dengan setia juga dalam setiap kesempatan yang memungkinkan dalam kehidupan. Semoga Tuhan terus membimbing dan membantu kita, serta menguatkan kita dalam tekad kita untuk menjalani hidup kita dengan setia di jalan-Nya. Amin.




