| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Juli 04, 2025

Sabtu, 05 Juli 2025 Hari Biasa Pekan XIII

Bacaan I: Kej 27:1-5.15-29 "Yakub menipu saudaranya dan merampas berkat anak sulung."

Mazmur Tanggapan: Mzm 135:1-2.3-4.5-6 "Pujilah Tuhan, sebab Ia baik."

Bait Pengantar Injil: Mat 9:14-17 "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"

Bacaan Injil: Mat 9:14-17 "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"

     warna liturgi hijau
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab Deuterokanonika atau klik tautan ini
Public Domain  
 
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita mendengar tentang bagaimana Ishak memberkati putranya yang lebih muda, Yakub, dengan berkat yang dimaksudkan untuk Esau, putra tertua. Dan dalam Injil kita mendengar bagaimana Yesus menegur orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang mengkritik cara yang diikuti oleh para pengikut Yesus, yang tidak berpuasa dan tidak mengikuti norma adat istiadat pada saat itu.

Mungkin sulit untuk melihat hubungan antara kedua bacaan tersebut, tetapi sebenarnya keduanya memang sangat terkait, mengingat apa yang Yesus katakan kepada mereka tentang bagaimana anggur baru seharusnya ditempatkan dalam kantong anggur yang baru, dan bagaimana anggur lama seharusnya ditempatkan dalam kantong anggur yang lama. Ini terkait dengan kedua putra Ishak, Esau dan Yakub, yang masing-masing mewakili cara-cara lama dunia, dan cara-cara baru Tuhan dan keselamatan-Nya.

Kemenangan Yakub atas saudaranya, Esau, menunjukkan ketidaksesuaian antara cara-cara lama dengan cara-cara baru, dan bahwa kita memang harus membuat pilihan di antara keduanya. Artinya, jika kita menyebut diri kita pengikut dan murid Tuhan Yesus, maka kita semua tidak boleh melakukan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang diharapkan dari kita sebagai pengikut Tuhan Yesus.

Jika kita menyebut diri kita pengikut Tuhan Yesus, tetapi kemudian kita melakukan hal-hal yang jahat di hadapan Tuhan dan manusia, maka kita mencemarkan nama baik dan menginjak-injak iman kita sendiri. Dengan cara ini, kita persis seperti anggur lama yang ditaruh dalam kantong kulit yang baru. Ketidakcocokan antara keduanya akan merobek seluruh kantong kulit dan anggur di dalamnya akan tertumpah dan terbuang sia-sia. Oleh karena itu, dengan cara yang sama, jika kita percaya kepada Tuhan tetapi tidak melakukan apa yang diharapkan dari kita, maka itu akan menjadi skandal bagi kita.

Kita harus menyadari, saudara-saudari di dalam Kristus, bahwa untuk menjadi murid Tuhan Yesus yang sejati, maka kita semua harus menunjukkannya bukan hanya dengan kata-kata atau pernyataan iman belaka, tetapi sebaliknya, kita juga harus menunjukkannya melalui pekerjaan dan pengabdian, yang akan membuktikan iman kita, bahwa itu memang nyata dan asli. Inilah yang seharusnya kita lakukan, dan yang harus kita perjuangkan.

Saudara-saudari dalam Kristus, pada hari ini, kita harus bangun untuk menyadari bahwa kita harus mendengarkan apa yang telah Tuhan ajarkan kepada kita. Dia telah mengajarkan kita tentang kasih, karena Dia adalah kasih itu sendiri, dan dengan menunjukkan kasih itu kepada kita, Dia mengajarkan kita bahwa kita perlu mengasihi Dia dan mengasihi satu sama lain dengan cara yang sama. Namun, kita tahu bahwa bahkan di antara kita yang setia, kita melihat begitu banyak perselisihan dan perpecahan, pertikaian dan konflik di antara kita.

Kita harus tahu bahwa iman tidak ada artinya dan mati tanpa tindakan dan komitmen. Iman yang sejati mengharuskan kita untuk maju dan melakukan apa yang telah Tuhan perintahkan kepada kita untuk dilakukan, untuk menjadi benar dalam semua urusan kita, untuk membela kebenaran yang telah Dia ungkapkan kepada kita, dan untuk membela Tuhan. Sesungguhnya, dunia akan bersikap keras terhadap kita dan akan menentang kita dengan sekuat tenaga.

Namun ingatlah, mereka juga telah menolak Tuhan Yesus ketika Ia datang ke dunia, dan mereka menolak untuk mendengarkan-Nya, dan menganiaya Dia beserta para hamba dan murid-Nya. Itulah sebabnya kita harus memiliki keberanian dalam iman kita, dan jangan takut, karena Tuhan Yesus selalu bersama kita, dan Ia akan menuntun kita di jalan, dan jika kita tetap setia kepada-Nya, kita akan menerima kepenuhan kekayaan kasih karunia dan berkat Tuhan.
 
 Semoga Allah Yang Mahakuasa menyertai kita semua, menguatkan iman dan pengabdian kita kepada-Nya, dan memberdayakan kita untuk menjadi murid-Nya yang lebih berbakti. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.