Bacaan I: Keb 2:23-3:9 "Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman."
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.16-19 "Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu."
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23 "Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya."
Bacaan Injil: Luk 17:7-10 "Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.16-19 "Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu."
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23 "Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya."
Bacaan Injil: Luk 17:7-10 "Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
 |
| Credit: Sidney de Almeida/istock.com |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, melalui Sabda Tuhan pada hari ini, kita diingatkan bahwa Allah tidak pernah menghendaki kita semua menghadapi dan menanggung penderitaan yang kita alami di dunia ini, sebagaimana Ia selalu menghendaki kita untuk menikmati buah-buah berkat dan kasih karunia-Nya yang baik sejak awal. Namun, dosa menghalangi dan menyebabkan kita jatuh ke dalam kesulitan besar ini. Pada saat yang sama, karena kita juga ciptaan Allah, kita juga hamba dan umat-Nya, dan ini disertai dengan harapan dan tanggung jawab yang dituntut dan diwajibkan untuk kita jalani. Kita masing-masing hendaknya selalu melakukan bagian kita dalam menjalani hidup agar kita senantiasa melakukan kehendak Allah dan melayani-Nya dengan setia setiap saat sebagaimana mestinya.
Dalam bacaan pertama dari Kitab Kebijaksanaan, kita mengetahui bagaimana kita masing-masing, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, telah ditakdirkan untuk hidup dalam kebahagiaan dan keharmonisan sempurna dengan Allah, dan bukan untuk menderita akibat berbagai cobaan yang sedang kita hadapi di dunia ini. Namun, karena ketidaktaatan kita terhadap-Nya, kita telah terpisah dari Allah dan kepenuhan kasih-Nya, karena dosa telah merusak kita dan jiwa kita, seluruh keberadaan kita, dan menghalangi kita untuk benar-benar bersama Allah. Namun, meskipun kita umat manusia telah jatuh ke dalam keadaan seperti itu, Allah tidak mengabaikan atau meninggalkan kita, atau menginginkan kita dihancurkan dan dilenyapkan karena kesalahan dan kekhilafan kita.
Sebaliknya, Allah tetap mengasihi kita masing-masing, membuka lebar-lebar pintu rahmat, kasih sayang, dan kasih-Nya, menyediakan pertolongan dan dukungan di setiap saat agar kita dapat kembali kepada-Nya dan berdamai sepenuhnya dengan-Nya. Dia telah melakukan ini melalui pemberian Putra Terkasih-Nya sendiri kepada kita, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dia juga telah menyediakan dan mengutus Roh Kudus-Nya untuk memelihara dan membimbing kita di jalan kita agar kita dapat terus berjalan menuju-Nya, dengan Hikmat dan bimbingan lembut yang telah Dia berikan kepada kita masing-masing. Tuhan memanggil kita semua untuk mengikuti-Nya dan memberi kita keinginan untuk mencari-Nya dan untuk bersatu kembali sepenuhnya dengan-Nya pada akhirnya.
Kemudian dalam Injil Lukas, Penginjil, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Ny, bahwa mereka semua, dan juga kita semua, sebagai pengikut Tuhan Yesus, adalah hamba-Nya dan oleh karena itu kita diharapkan untuk melakukan apa yang telah Dia perintahkan kepada kita, dan oleh karena itu, kita harus melakukan apa yang dituntut dan diharapkan dari kita. Dalam setiap momen kehidupan kita, kita harus selalu melakukan yang terbaik agar kita selalu melakukan apa yang Tuhan dan Guru kita, inginkan untuk kita lakukan dalam setiap kesempatan dan keadaan. Pertanyaannya adalah, apakah kita semua bersedia berkomitmen untuk melakukan apa yang telah Tuhan perintahkan dan tunjukkan kepada kita untuk dilakukan dalam hidup kita? Marilah kita semua terus berjalan dengan setia di dalam Tuhan setiap saat, membiarkan Dia dengan lembut membimbing kita melalui perjalanan hidup ini menuju-Nya. Amin.
Dalam bacaan pertama dari Kitab Kebijaksanaan, kita mengetahui bagaimana kita masing-masing, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, telah ditakdirkan untuk hidup dalam kebahagiaan dan keharmonisan sempurna dengan Allah, dan bukan untuk menderita akibat berbagai cobaan yang sedang kita hadapi di dunia ini. Namun, karena ketidaktaatan kita terhadap-Nya, kita telah terpisah dari Allah dan kepenuhan kasih-Nya, karena dosa telah merusak kita dan jiwa kita, seluruh keberadaan kita, dan menghalangi kita untuk benar-benar bersama Allah. Namun, meskipun kita umat manusia telah jatuh ke dalam keadaan seperti itu, Allah tidak mengabaikan atau meninggalkan kita, atau menginginkan kita dihancurkan dan dilenyapkan karena kesalahan dan kekhilafan kita.
Sebaliknya, Allah tetap mengasihi kita masing-masing, membuka lebar-lebar pintu rahmat, kasih sayang, dan kasih-Nya, menyediakan pertolongan dan dukungan di setiap saat agar kita dapat kembali kepada-Nya dan berdamai sepenuhnya dengan-Nya. Dia telah melakukan ini melalui pemberian Putra Terkasih-Nya sendiri kepada kita, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dia juga telah menyediakan dan mengutus Roh Kudus-Nya untuk memelihara dan membimbing kita di jalan kita agar kita dapat terus berjalan menuju-Nya, dengan Hikmat dan bimbingan lembut yang telah Dia berikan kepada kita masing-masing. Tuhan memanggil kita semua untuk mengikuti-Nya dan memberi kita keinginan untuk mencari-Nya dan untuk bersatu kembali sepenuhnya dengan-Nya pada akhirnya.
Kemudian dalam Injil Lukas, Penginjil, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Ny, bahwa mereka semua, dan juga kita semua, sebagai pengikut Tuhan Yesus, adalah hamba-Nya dan oleh karena itu kita diharapkan untuk melakukan apa yang telah Dia perintahkan kepada kita, dan oleh karena itu, kita harus melakukan apa yang dituntut dan diharapkan dari kita. Dalam setiap momen kehidupan kita, kita harus selalu melakukan yang terbaik agar kita selalu melakukan apa yang Tuhan dan Guru kita, inginkan untuk kita lakukan dalam setiap kesempatan dan keadaan. Pertanyaannya adalah, apakah kita semua bersedia berkomitmen untuk melakukan apa yang telah Tuhan perintahkan dan tunjukkan kepada kita untuk dilakukan dalam hidup kita? Marilah kita semua terus berjalan dengan setia di dalam Tuhan setiap saat, membiarkan Dia dengan lembut membimbing kita melalui perjalanan hidup ini menuju-Nya. Amin.
