Bacaan I: Yes 49:1-6 "Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Mazmur Tanggapan: Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17 "Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: "Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian."
Bacaan Injil: Yoh 13:21-33.36-38 "Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
Bait Pengantar Injil: "Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian."
Bacaan Injil: Yoh 13:21-33.36-38 "Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
warna liturgi ungu
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Murid-murid Yesus diuji ketika Yesus bersiap untuk membuat pengorbanan terakhir dan terakhir dari hidupnya sendiri untuk kepentingan mereka dan untuk seluruh dunia. Apa perbedaan antara Petrus dan Yudas? Yudas dengan sengaja mengkhianati Gurunya sementara Petrus, di saat lemah, menyangkal-Nya. Tindakan Yudas dingin dan penuh perhitungan. Petrus, bagaimanapun, tidak pernah bermaksud melakukan apa yang dia lakukan. Dia bertindak secara impulsif, karena kelemahan dan kepengecutan. Yesus mengetahui baik kekuatan kesetiaan Petrus maupun kelemahan tekadnya. Dia memiliki kebiasaan berbicara dengan hatinya tanpa memikirkan implikasi dari apa yang dia katakan.
Pengkhianatan Yudas, bagaimanapun, terlihat paling buruk ketika Yesus mengajukan permohonan dengan menunjukkan kasih sayang khusus kepadanya pada perjamuan terakhirnya. Yohanes berkata bahwa Setan masuk ke dalam Yudas ketika dia menolak Yesus dan pergi untuk mengejar jalan jahatnya. Setan dapat memutarbalikkan cinta dan mengubahnya menjadi kebencian. Dia dapat mengubah kesucian menjadi kesombongan, disiplin menjadi kekejaman, kasih sayang menjadi rasa puas diri. Kita harus waspada agar Setan tidak memalingkan kita dari kasih Allah dan jalan yang telah Allah pilihkan bagi kita.
Roh Kudus akan memberi kita kasih karunia dan kekuatan pada masa pencobaan kita. Jika kita tunduk kepada Yesus kita akan berjalan dalam terang kebenaran dan kasih-Nya. Jika kita membelakangi Dia, kita akan tersandung dan jatuh di jalan dosa dan kegelapan. Apakah Anda siap untuk mengikuti Yesus di jalan salib-Nya?
Berilah aku, ya Tuhan, hati yang teguh yang tidak dapat diseret oleh pikiran yang tidak layak; hati yang tak terkalahkan yang tidak dapat dipadamkan oleh kesengsaraan; hati yang lurus yang tidak dapat dikesampingkan oleh tujuan yang tidak layak. Berilah aku juga, ya Tuhan Allahku, pengertian untuk mengenal-Mu, ketekunan untuk mencari-Mu, kebijaksanaan untuk menemukan-Mu, dan kesetiaan yang pada akhirnya dapat mengikuti-Mu; dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami.. (Doa St. Thomas Aquinas)
 |
| Carl Bloch|Public Domain via Wikipedia |
Pengkhianatan Yudas, bagaimanapun, terlihat paling buruk ketika Yesus mengajukan permohonan dengan menunjukkan kasih sayang khusus kepadanya pada perjamuan terakhirnya. Yohanes berkata bahwa Setan masuk ke dalam Yudas ketika dia menolak Yesus dan pergi untuk mengejar jalan jahatnya. Setan dapat memutarbalikkan cinta dan mengubahnya menjadi kebencian. Dia dapat mengubah kesucian menjadi kesombongan, disiplin menjadi kekejaman, kasih sayang menjadi rasa puas diri. Kita harus waspada agar Setan tidak memalingkan kita dari kasih Allah dan jalan yang telah Allah pilihkan bagi kita.
Roh Kudus akan memberi kita kasih karunia dan kekuatan pada masa pencobaan kita. Jika kita tunduk kepada Yesus kita akan berjalan dalam terang kebenaran dan kasih-Nya. Jika kita membelakangi Dia, kita akan tersandung dan jatuh di jalan dosa dan kegelapan. Apakah Anda siap untuk mengikuti Yesus di jalan salib-Nya?
Berilah aku, ya Tuhan, hati yang teguh yang tidak dapat diseret oleh pikiran yang tidak layak; hati yang tak terkalahkan yang tidak dapat dipadamkan oleh kesengsaraan; hati yang lurus yang tidak dapat dikesampingkan oleh tujuan yang tidak layak. Berilah aku juga, ya Tuhan Allahku, pengertian untuk mengenal-Mu, ketekunan untuk mencari-Mu, kebijaksanaan untuk menemukan-Mu, dan kesetiaan yang pada akhirnya dapat mengikuti-Mu; dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami.. (Doa St. Thomas Aquinas)
