Bacaan I: 1Sam 3:1-10.19-20 "Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
Mazmur Tanggapan: Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a
Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku."
Bacaan Injil: Mrk 1:29-39 "Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
 |
| Credit: Jorisvo/istock.com |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita terus mendengarkan kisah Samuel, pada tahun-tahun awalnya, ketika ia mulai tinggal bersama Eli sang hakim, setelah dibaktikan dalam pelayanan Tuhan oleh ibunya, Hana. Samuel belum benar-benar mengenal Tuhan, karena ia masih sangat muda, dan ia dipanggil oleh-Nya ketika mendengar kata-kata, “Samuel! Samuel!” di tengah malam.
Samuel bertanya kepada Eli apakah dia yang memanggilnya, namun awalnya Eli juga tidak tahu kalau yang memanggil Samuel adalah Tuhan. Ini terjadi tiga kali, sampai Eli mengetahui kebenarannya. Dan Eli memerintahkan Samuel untuk menanggapi panggilan Tuhan. Dan Samuel menanggapi Tuhan dengan mengatakan, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Dan Tuhan memberi tahu Samuel semua yang ingin Dia sampaikan kepadanya, dan kasih karunia serta kemurahan-Nya ada pada Samuel.
Dalam bacaan Injil yang kita dengar hari ini, kita mendengar tentang pelayanan Tuhan kita Yesus Kristus, setelah Dia menyembuhkan ibu mertua Santo Petrus yang sedang sakit parah. Dia menyembuhkannya dari demam dan penyakitnya, dan kesehatannya pulih kembali. Banyak pula yang membawa kerabat mereka yang sakit, dan juga mereka yang dirasuki roh jahat dan mereka yang menderita karena satu dan lain hal.
Dan Tuhan menyembuhkan mereka semua, dan melayani mereka. Lebih banyak lagi yang datang kepada-Nya dan ingin disembuhkan oleh-Nya, dan tentu saja mereka ingin Dia tinggal bersama mereka di tempat mereka, dan tidak berangkat ke tempat lain. Namun Tuhan Yesus memilih untuk berangkat dari tempat itu untuk pergi ke tempat lain, dan ketika murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, Dia menjelaskan bahwa Dia dipanggil untuk melayani umat Tuhan, tidak hanya di satu tempat saja, dan banyak orang lain yang membutuhkan Dia.
Samuel bertanya kepada Eli apakah dia yang memanggilnya, namun awalnya Eli juga tidak tahu kalau yang memanggil Samuel adalah Tuhan. Ini terjadi tiga kali, sampai Eli mengetahui kebenarannya. Dan Eli memerintahkan Samuel untuk menanggapi panggilan Tuhan. Dan Samuel menanggapi Tuhan dengan mengatakan, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Dan Tuhan memberi tahu Samuel semua yang ingin Dia sampaikan kepadanya, dan kasih karunia serta kemurahan-Nya ada pada Samuel.
Dalam bacaan Injil yang kita dengar hari ini, kita mendengar tentang pelayanan Tuhan kita Yesus Kristus, setelah Dia menyembuhkan ibu mertua Santo Petrus yang sedang sakit parah. Dia menyembuhkannya dari demam dan penyakitnya, dan kesehatannya pulih kembali. Banyak pula yang membawa kerabat mereka yang sakit, dan juga mereka yang dirasuki roh jahat dan mereka yang menderita karena satu dan lain hal.
Dan Tuhan menyembuhkan mereka semua, dan melayani mereka. Lebih banyak lagi yang datang kepada-Nya dan ingin disembuhkan oleh-Nya, dan tentu saja mereka ingin Dia tinggal bersama mereka di tempat mereka, dan tidak berangkat ke tempat lain. Namun Tuhan Yesus memilih untuk berangkat dari tempat itu untuk pergi ke tempat lain, dan ketika murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, Dia menjelaskan bahwa Dia dipanggil untuk melayani umat Tuhan, tidak hanya di satu tempat saja, dan banyak orang lain yang membutuhkan Dia.
Saudara dan saudari dalam Kristus, melalui bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini mengingatkan kita tentang nilai dan pentingnya pemuridan dan mengikuti Tuhan, Allah kita. Masing-masing dari kita sebagai orang Kristen dipanggil dan memang telah dipanggil oleh Tuhan, sama seperti Dia telah memanggil Samuel untuk melakukan kehendak-Nya, dalam kapasitas yang dipimpin dan diajarkan kepadanya, sebagai hakim atas bangsa Israel dan sebagai nabi-Nya.
Marilah kita semua, sebagai umat Kristiani, berusaha untuk mengabdikan diri kita dengan lebih sepenuh hati kepada Tuhan, dengan pertama-tama menjawab panggilan-Nya dan mendengarkan Dia berbicara di lubuk hati kita yang terdalam, sehingga kita benar-benar mampu memahami apa yang Dia inginkan agar kita menggunakan bakat dan karunia rohani kita, dengan cara kita masing-masing. Semoga Tuhan selalu menyertai kita, dan semoga Dia terus menguatkan iman kita, sehingga kita mampu menjawab panggilan-Nya dengan keberanian dan pengharapan. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.
