| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Januari 10, 2025

Sabtu, 11 Januari 2025 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

 

Bacaan I: Yoh 5:14-21 "Allah mengabulkan doa kita."

Mazmur Tanggapan: Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b

Bait Pengantar Injil: Mat 4:16 "Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang."

Bacaan Injil: Yoh 3:22-30 "Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
  
warna liturgi putih 

Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan Sabda Tuhan, yang mengingatkan kita pertama-tama tentang masalah dosa, yang harus kita tanggapi dengan serius karena dosa adalah hambatan serius dalam perjalanan kita menuju Allah Bapa, dan kita harus waspada dan berjaga-jaga terhadap kerentanan kita terhadap dosa-dosa itu. Dan kita harus tahu betapa penuh belas kasihan Tuhan terhadap kita, karena kasih-Nya bagi kita benar-benar melampaui bahkan banyaknya dosa kita.

Dan Allah memanggil kita semua hari ini tentang perlunya kita menjangkau saudara-saudari di sekitar kita, untuk memanggil mereka dan untuk saling mengingatkan tentang perlunya menyelaraskan kembali hidup kita dengan Tuhan. Tuhan telah menyediakan bagi kita kebenaran-Nya melalui Putra-Nya, Tuhan kita Yesus seperti yang disebutkan oleh St. Yohanes dalam Suratnya di bagian bacaan pertama kita hari ini.

Kita perlu tahu bahwa adalah tugas dan kewajiban kita untuk mengulurkan tangan kepada saudara-saudari kita yang sedang jatuh dari iman dan jalan mereka menuju Tuhan. Jika kita tidak melakukannya saat kita mampu melakukannya, maka kita sebenarnya turut bersalah jika mereka akhirnya jatuh lebih dalam dan lebih dalam ke dalam dosa, karena kita telah melakukan dosa kelalaian karena kegagalan kita untuk bertindak. Kita harus saling membantu dalam perjalanan iman kita karena kita pasti akan menghadapi tantangan di sepanjang perjalanan ini.

Sekarang, kita harus melihat contoh-contoh baik yang diberikan oleh St. Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil kita hari ini, sebagai inspirasi dan contoh yang harus kita pegang teguh, saat kita berusaha untuk menjadi murid dan pengikut Tuhan yang lebih baik. Kita semua tahu bagaimana St. Yohanes Pembaptis sangat bersemangat dalam pekerjaannya untuk menyerukan orang-orang agar bertobat dari dosa-dosa mereka dan membaptis banyak orang di Sungai Yordan, yang masih terus dilakukannya seperti yang kita dengar dalam bacaan Injil kita hari ini.

Saat itulah beberapa murid Yohanes Pembaptis datang kepadanya dan mengeluh bahwa Tuhan Yesus, yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis sendiri belum lama ini, juga membaptis dan mengajak semakin banyak orang untuk mengikuti-Nya. Para murid berkomentar seperti itu karena takut dan iri hati, menganggap Yesus dan murid-murid-Nya sebagai saingan guru mereka, Yohanes Pembaptis dan diri mereka sendiri.

Namun Yohanes Pembaptis justru senang karena semakin banyak orang berbondong-bondong datang kepada Tuhan, dan ia mengulangi apa yang pernah ia katakan kepada orang-orang Lewi dan para imam sebelumnya, bahwa ia hanyalah seorang hamba biasa, yang perannya adalah mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Ia dengan rendah hati melakukan yang terbaik dan melanjutkan pekerjaannya; dan senang karena ia mampu mempersiapkan jalan dengan baik bagi Tuhan dan Gurunya, satu-satunya Juruselamat yang dijanjikan untuk keselamatan dunia.

Sikap dan dedikasi Santo Yohanes Pembaptis merupakan hal-hal yang harus kita semua sebagai umat Kristiani teladani dan ikuti dengan baik, karena pertama-tama, sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya, Tuhan telah memanggil kita semua untuk saling peduli dan menolong mereka yang menjauh dari keselamatan dan kasih karunia-Nya. Kemudian, kerendahan hati yang ditunjukkan dengan jelas oleh Santo Yohanes Pembaptis merupakan pengingat yang baik bagi kita semua bahwa kita semua melayani tujuan yang lebih besar dan untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar dan bukan untuk diri kita sendiri.

Apakah kita mampu melakukan hal yang sama dalam kehidupan kita sendiri, saudara-saudari di dalam Kristus? Apakah kita mampu melakukan yang terbaik dalam kehidupan kita masing-masing agar kehidupan kita dapat memuliakan Tuhan, dan terutama dalam kontribusi kita sebagai anggota Gereja-Nya, agar kita dapat menginspirasi orang lain di sekitar kita yang imannya suam-suam kuku dan berada dalam bahaya semakin terjerumus ke dalam dosa. Jangan biarkan kesombongan, keserakahan, dan hal-hal negatif lainnya merasuki kita, karena iblis sedang bekerja keras mencoba mengalihkan perhatian kita melalui banyak godaan yang ada di sekitar kita. Marilah kita mengikuti kerendahan hati dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Santo Yohanes Pembaptis.

Semoga kita dapat menjadi mercusuar terang Tuhan di dunia yang gelap ini, untuk membantu menuntun setiap orang kepada Tuhan, agar kita semua dapat diselamatkan bersama dan hidup selamanya di hadirat Tuhan. Semoga Tuhan senantiasa menyertai kita. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.