Jumat, 10 November 2023 Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

 

Bacaan I: Rm 15:14-21 "Aku menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi supaya mereka diterima Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya."

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4

Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5 "Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus."

Bacaan Injil: Luk 16:1-8 "Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."

 

warna liturgi putih 

 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitba atau klik tautan ini   

  

Karya: Sidney de Almeida/istock.com

 

 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengarkan firman Tuhan melalui Kitab Suci, yang didalamnya kita dengar pertama-tama, dalam Injil hari ini ketika Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan hamba yang tidak jujur untuk mengajar umat-Nya tentang kebutuhan mereka untuk benar-benar mengabdi kepada Tuhan, dan tidak terpecah dalam komitmen dan perhatian mereka.

Sebagai orang Kristiani, kita semua hendaknya tidak mengutamakan dunia dan segala daya tariknya di atas kewajiban kita untuk melayani Allah. Kita harus berusaha menaati Tuhan dalam segala hal, dan belajar memberikan seluruh hati dan pikiran kita kepada-Nya. Dalam hal ini, kita harus mencontoh Paus St. Leo Agung, Paus dan Uskup Roma yang hidup dan memerintah sebagai Paus dan Pemimpin Gereja Universal pada abad keempat setelah kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus.

Paus St. Leo Agung hidup pada masa-masa sulit bagi Gereja, terpukul dari dalam oleh perpecahan yang disebabkan oleh banyak ajaran sesat dan ajaran palsu yang telah membawa banyak orang ke dalam perselisihan terbuka dan pemberontakan melawan Gereja. Dan dari luar, terjadi masalah besar, akibat kekacauan tahun-tahun jatuhnya Kekaisaran Romawi dan kekuasaannya di provinsi barat Kekaisaran, yang sekarang menjadi bagian Eropa Barat dan Selatan.

Paus St Leo Agung berkontribusi banyak untuk membantu menjembatani perpecahan dan menyatukan kembali faksi-faksi dalam Gereja. Dan melalui karya dan tulisan yang telah dilakukannya, Paus St. Leo Agung memperoleh banyak jiwa bagi Tuhan, ketika semua orang ini datang kepada Tuhan, berpaling dari segala kepalsuan dan ajaran sesat yang telah membuat mereka terpikat. Ia juga berpengaruh dalam menjaga kesatuan Gereja.

Dia memimpin umat beriman melewati masa-masa sulit itu, dan dalam satu kesempatan diketahui secara luas, bagaimana dia dengan berani menghadapi raja bangsa Hun, Attila Hun yang terkenal kejam yang telah mendatangkan malapetaka di banyak wilayah Eropa pada saat itu. Paus St Leo Agung pergi keluar kota Roma sendirian untuk memohon kepada raja Hun agar menyelamatkan kota Roma dan penduduknya dari kehancuran. Raja Hun mundur dari kota setelahnya.

Saudara-saudara seiman dalam Kristus, apa yang telah dilakukan oleh Paus St. Leo Agung dalam hidupnya hendaknya menjadi inspirasi bagi kita semua, agar kita dapat hidup dengan baik sesuai dengan iman kita, dan menyerahkan diri sepenuh hati kepada-Nya. Hambatan dan tantangan memang akan ada, namun kita harus menyadari bahwa semua itu adalah bagian tak terpisahkan dari kita sebagai orang Katolik, yang hidup sesuai dengan jalan Tuhan, dan mungkin tidak sesuai dengan apa yang dunia harapkan dari kita.

Marilah kita semua memperbaharui iman kita dan menyerahkan kembali diri kita kepada Tuhan, dengan mengamalkan iman kita mulai sekarang melalui tindakan dan perbuatan yang tulus dalam hidup ini. Jangan sampai kita teralihkan oleh godaan kekuasaan, kemuliaan duniawi, ketenaran, kekayaan, harta benda, kesenangan dan banyak hal lainnya yang dapat menjadi hambatan besar dalam perjalanan kita menuju Tuhan. Mari kita memohon perantaraan Paus St. Leo Agung, agar kita masing-masing sebagai umat Kristiani dapat hidup dengan tulus dalam iman, sekarang dan selamanya. Amin.